PILPRES DAN PILEG

AHY: Demokrat Sejak Awal Sarankan Pelaksanaan Pilpres dan Pileg Dipisah

Laporan: Juven Martua Sitompul
Jumat, 26 Juli 2024 | 18:33 WIB
Menteri ATR/BPN Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) (SinPo.id/Ashar)
Menteri ATR/BPN Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) (SinPo.id/Ashar)

SinPo.id - Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) sependapat dengan usulan aga pilpres dan pileg dilaksanakan dengan waktu terpisah. Demokrat bahkan sejak awal menyarankan agar pelaksanaan pesta demokrasi itu dipisah.

"Apakah Demokrat setuju jika pileg dan pilpresnya dipisah? Sebetulnya itu yang sejak awal kami sarankan. Terakhir ketika kami menerima kunjungan dari Ketua MPR Pak Bamsoet dan jajaran pimpinan MPR lainnya, kami juga mendiskusikan hal tersebut dan sebetulnya kita perlu kaji," kata dalam keterangannya, Jakarta, Jumat, 26 Juli 2024.

AHY menegaskan pilkada serentak bukan berarti tidak baik, namun perlu dikaji ulang. AHY memaparkan beberapa alasan di balik perlunya pileg dan pilpres dipisah.

"Tidak mengatakan bahwa serentak itu tidak baik, tetapi kita perlu mengkaji kembali apakah lebih baik kalau kita pisahkan seperti terdahulu, pileg dijalankan duluan, baru setelah itu pilpres," kata AHY.

AHY menyebut salah satu alasan pentingnya pemisahan ini l, yakni masyarakat akan lebih fokus memberikan perhatikan ke pilpres ketimbang pileg.

"Ada beberapa pertimbangan yang dibahas ketika itu, yaitu yang pertama benar saya setuju bahwa kita ingin memberikan ruang yang cukup bagi masyarakat Indonesia, bagi para pemilih termasuk konstituen yang ada di berbagai daerah atau dapil untuk juga mengetahui secara serius atau paling tidak punya konsentrasi khusus pada pileg," ujarnya.

"Karena jika dilakukan secara serentak, pengalaman selama ini sudah hampir pasti fokus masyarakat kita semua lebih memberikan panggung perhatian kepada pilpres, itu sudah otomatis akan seperti itu," kata AHY.

AHY menyebut memilih wakil rakyat terbaik harus juga menjadi perhatian tersendiri. Dia menyatakan wakil rakyat terpilih haruslah yang mempunyai kapasitas hingga visi misi jelas.

"Tapi rasanya agak kurang fair ketika seharusnya juga kita memilih wakil-wakil rakyat terbaik, dari berbagai aspek tentunya, kita ingin memilih yang kapasitas yang baik, integritas yang baik, visi misi yang jelas, termasuk partai-partai politik ini kan punya kewajiban untuk menyampaikan apa saja visi misi dan program-program yang akan diperjuangkan jika kader tersebut terpilih menjadi wakil rakyat," ujarnya.

"Dengan demikian ya tidak seperti, ah sudahlah yang penting datang ke TPS coblos siapa pun kita nggak kenal. Nah harapannya pemilih mengenal siapa yang akan dipilihnya, partainya termasuk caleg-calegnya, jangan hanya sekadar yang penting datang, yang penting saya sudah menunaikan tugas. Nah maksud saya salah satu perbaikannya dipisah antara Pileg dan Pilpres," timpal AHY.

Sebelumnya, Musyawarah Kerja Nasional (Mukernas) PKB mendorong revisi UU Partai Politik dan UU Pemilu. PKB mengusulkan pelaksanaan Pilpres dan Pileg 2029 dipisah.

"Usulan PKB untuk mendorong revisi paket UU politik, isinya salah satunya adalah PKB mendorong supaya pelaksanaan pilpres dan pileg dipisah pada tahun 2029 yang akan datang," kata Wasekjen PKB Syaiful Huda beberapa waktu lalu.

BERITALAINNYA
BERITATERKINI