Menlu RI Minta Negara ASEAN Komitmen Jadikan Kawasan Asia Tenggara Bebas Nuklir

Laporan: Galuh Ratnatika
Kamis, 25 Juli 2024 | 12:54 WIB
Southeast Asia Nuclear Weapon-Free Zone Commission (SEANWFZ Commission) di Vientiane, Laos. (SinPo.id/Dok Kemlu)
Southeast Asia Nuclear Weapon-Free Zone Commission (SEANWFZ Commission) di Vientiane, Laos. (SinPo.id/Dok Kemlu)

SinPo.id - Menteri Luar Negeri (Menlu) RI, Retno Maraudi, meminta negara-negara ASEAN untuk tetap berpegang teguh pada komitmennya dalam menjadikan Kawasan Asia Tenggara sebagai Kawasan Bebas Senjata Nuklir, di tengah berbagai tantangan.

Hal itu ia sampaikan saat menghadiri pertemuan Southeast Asia Nuclear Weapon-Free Zone Commission (SEANWFZ Commission) di Vientiane, Laos, yang merupakan pertemuan pertama dari rangkaian Pertemuan Menteri Luar Negeri (AMM/PMC) ke-57. 

“ASEAN perlu menjalin kerja sama dengan kawasan bebas senjata nuklir lainnya," kata Retno, dikutkp Kamis 25 Juli 2024.

Selain itu, ia juga mengatakan penting bagi negara-negara ASEAN untuk mendesak pemilik senjata nuklir dalam menjalankan komitmen mereka bagi upaya perlucutan senjata dan non-proliferasi global. Pasalnya, ancaman senjata nuklir semakin meningkat dan nyata.

Keluarnya beberapa negara kunci pemilik senjata nuklir dari perjanjian penting internasional seperti Joint Comprehensive Plan of Action (JCPOA), Comprehensive Nuclear-Test-Ban Treaty, Anti-Ballistic Missile Treat, dan Strategic Arms Race Reduction Treaty, semakin menjauhkan kita dari cita-cita untuk miliki dunia yang bebas dari senjata nuklir," tandasnya.

Penurunan komitmen dari negara-negara secara nyata tersebut akan memberikan dampak negatif bagi stabilitas di kawasan. Oleh karena itu, kata Retno, ASEAN harus mendesak pemilik senjata nuklir untuk menjalankan komitmen mereka bagi upaya perlucutan senjata dan non-proliferasi global.

 

BERITALAINNYA
BERITATERKINI