Bawaslu Minta Jajarannya di Jawa Barat Pedomani Peta Kerawanan Jelang Pilkada

Laporan: Sigit Nuryadin
Kamis, 25 Juli 2024 | 10:34 WIB
Anggota Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) RI Lolly Suhenty. (SinPo.id/Humas Bawaslu RI)
Anggota Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) RI Lolly Suhenty. (SinPo.id/Humas Bawaslu RI)

SinPo.id - Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) RI meminta jajarannya di Provinsi Jawa Barat (Jabar) agar mengacu pada pemetaan kerawanan pemilihan serentak 2024 yang telah diluncurkan. Hal itu guna untuk mengatasi potensi sengketa, pelanggaran, dan konflik di Pilkada ini. 

Anggota Bawaslu RI Lolly Suhenty mengatakan, pemetaan kerawanan tersebut akan menjadi pedoman pihaknya, masyarakat, aparat dan peserta pemilu pada kontestasi Pilkada. 

"Pemetaan kerawanan sangat penting untuk pegangan semua pihak. Stakeholder harus kerjasama agar semua berjalan lancar dan hal yang buruk tidak terjadi lagi," kata Lolly dalam keterangannya, Kamis, 25 Juli 2024.

Dia mengatakan, jumlah Daftar Pemilih Tetap (DPT) di Provinsi Jawa Barat pada Pemilu 2019 lalu sebanyak 204 juta pemilih, atau mencapai 17,5 persen dari total keseluruhan. 

Hal tersebut, kata Lolly, menjadi salah satu tolak ukur kesuksesan penyelenggaraan Pilkada 2024 mendatang.

"Pemetaan ini diluncurkan lebih dini bukan tanpa tujuan. Jika penyelenggara, pemilih, aparat melaksanakan tanggungjawabnya dengan baik, maka dipastikan pemilihan akan berjalan lancar," ungkap dia. 

Dia menambahkan, jika penyelenggara, pemilih, aparat serta para stakeholder tidak bekerja maksimal dikhawatirkan akan terjadi hal yang tidak diinginkan. Contohnya, seperti masifnya hoaks di media sosial hingga terjadi gesekan antar masyarakat yang berbeda pilihan.

"Untuk itulah pemetaan kerawana ini hadir. Fungsinya sebagai salah satu pendukung agar pesta demokrasi berjalan lancar. Data-data dalam pemetaan ini bisa digunakan oleh stakeholder untuk mencegah hal yang kurang baik," tandasnya. 

BERITALAINNYA
BERITATERKINI