PIN POLIO

Dinkes DKI Wajibkan Anak Ikuti Pekan Imunisasi Nasional Polio

Laporan: Sigit Nuryadin
Kamis, 18 Juli 2024 | 15:57 WIB
Ilustrasi imunisasi polio (SinPo.id/ Dok. Kemenkes)
Ilustrasi imunisasi polio (SinPo.id/ Dok. Kemenkes)

SinPo.id - Dinas Kesehatan (Dinkes) DKI Jakarta mewajibkan anak-anak yang sebelumnya sudah mendapat imunisasi polio agar tetap mengikuti Pekan Imunisasi Nasional (PIN) Polio yang bakal digelar pada bulan Juli dan  Agustus 2024.

Hal itu disampaikan Kepala Seksi Surveilans, Epidemiologi, dan Imunisasi Dinkes DKI Jakarta Budi Setiawan dalam seminar daring bertajuk 'Strategi Pelaksanaan PIN Polio DKI Jakarta 2024' pada Kamis, 18 Juli 2024.

"Anak-anak yang sudah mendapatkan imunisasi polio tetap harus ikut PIN Polio 2024 yang dimulai pada 23 Juli," ujar Budi. 

Menurut dia, PIN Polio 2024 bertujuan untuk lebih melindungi anak dari virus polio yang terdeteksi sekarang, menghentikan penyebarannya, dan mencegah munculnya kejadian luar biasa (KLB).

"Sasaran dalam kegiatan PIN polio inj, anak yang berusia 0-7 tahun untuk mendapatkan vaksin polio tetes sebanyak dua dosis. Dosis satu yakni pada 23 Juli - 29 Juli 2024 dan dosis dua 6 Agustus - 12 Agustus 2024," ungkap dia. 

Budi berujar, imunisasi polio akan mematangkan kekebalan tubuh anak setelah diberikan dua dosis dengan rentang waktu minimal dua minggu atau maksimal empat minggu.

Oleh karenanya, Budi mengajak masyarakat untuk mendeteksi anggota keluarga yang belum berusia genap delapan tahun untuk mendapatkan imunisasi polio di berbagai lokasi yang tersedia seperti di sekolah, puskesmas, dan posyandu terdekat.

"Dua hari pertama atau 23 dan 24 Juli itu terutama di tempat anak berkumpul, kalau bisa 50 persen anak-anak 0-7 tahun telah mendapatkan imunisasi tetes," kata Budi.

Dia menambahkan, kegiatan PIN polio berkejaran dengan waktu dan harus serentak, bersama-sama, tinggi dan merata.

"Menurut studi, kegiatan peningkatan imunitas anak terhadap polio itu harus dilakukan di seluruh Indonesia," tutur dia. 

"Jakarta kebagian di periode kedua yakni daerah yang belum terdeteksi kasus namun harus tetap mendapatkan PIN Polio," tandasnya.

BERITALAINNYA
BERITATERKINI