Indonesia dan AS Sekapat Kolaborasi di Sejumlah Sektor

Laporan: Galuh Ratnatika
Selasa, 16 Juli 2024 | 07:55 WIB
dok Kementerian Perekonomian
dok Kementerian Perekonomian

SinPo.id -  Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, mengatakan pemerintah Indonesia dan Amerika Serikat (AS) telah sepakat untuk berkolaborasi di sejumlah sektor, di antaranya ekosistem semikonduktor, Energi Baru dan Terbarukan (EBT), pertanian, dan potensi kerja sama lainnya.

Wacana kolaborasi tersebut disampaikan dalam pertemuan bilateral dengan Under Secretary for Economic Growth US Department of States Jose Fernandez, di Kantor Kementerian Perekonomian.

Dalam kesempatan tersebut, Under Secretary Fernandez menyampaikan keinginan untuk kerja sama dalam bidang bioteknologi pertanian, seperti pada komoditas padi, jagung, dan tebu. Kerja sama tersebut salah satunya juga telah dilakukan melalui research pada bidang bioteknologi antara Universitas di Indonesia seperti Institut Pertanian Bogor (IPB), dengan Universitas di AS.

“Pemerintah telah bekerja sama dengan sejumlah universitas untuk mengembangkan laboratorium pada beberapa komoditas seperti beras, jagung, dan tebu serta penggunaan bio-etanol untuk bahan bakar ramah lingkungan,” kata Airlangga dalam keterangan persnya, dikutip Selasa 16 Juli 2024.

Selanjutnya, Under Secretary Fernandez mengatakan pihaknya siap mendukung penggunaan Small Modular Reactor (SMR) sebagai pembangkit listrik, guna mengoptimalisasi pemanfaatan energi non-fosil. Dan AS akan membantu pembangunan reaktor tersebut di Indonesia.

“Mempertimbangkan Indonesia sebagai negara kepulauan yang besar, diperlukan kapasitas energi listrik yang sesuai dengan kondisi geografis Indonesia.  Reaktor nuklir yang dihasilkan melalui modular SMR, dapat dimanfaatkan untuk kebutuhan tersebut,” jelas Airlangga.

Kemudian terkait pengembangan semikonduktor, Pemerintah Indonesia juga telah membentuk Satuan Tugas Pengembangan Ekosistem Semikonduktor melalui Keputusan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Nomor 16 Tahun 2024, yang bekerja sama dengan OECD dan Departemen Luar Negeri AS.

Di akhir pertemuan, Airlangga menekankan bahwa Indonesia akan terus melanjutkan berbagai program prioritas Pemerintah saat ini, khususnya terkait upaya aksesi Indonesia dalam OECD dan transisi energi Indonesia menuju Net Zero Emission (NZE).sinpo

Komentar: