NO VIRAL NO JUSTICE

Ketua DPR Sebut 'No Viral, No Justice' Jadi Tantangan Bersama

Laporan: Juven Martua Sitompul
Kamis, 11 Juli 2024 | 15:09 WIB
Ketua DPR RI Puan Maharani (SinPo.id/Parlementaria)
Ketua DPR RI Puan Maharani (SinPo.id/Parlementaria)

SinPo.id - Ketua DPR RI Puan Maharani mengatakan inisiatif masyarakat untuk memviralkan permasalahan di media sosial atau 'no viral, no justice, menjadi tantangan bagi anggota dewan. Legislator harus bisa mengedepankan kepentingan rakyat.

"Rakyat telah mempercayakan kekuasaan negara dilaksanakan oleh eksekutif, legislatif, dan yudikatif, saatnya bagi lembaga kekuasaan negara tersebut menjalankannya secara efektif untuk menangani urusan-urusan rakyat," kata Puan dalam Rapat Paripurna di Kompleks Parlemen, Jakarta, Kamis, 11 Juli 2024.

Menurut Puan, kondisi tersebut disebabkan oleh berbagai permasalahan masyarakat yang semakin membutuhkan kehadiran negara. Akan tetapi, kata dia, masyarakat berpendapat negara terlambat atau bahkan dianggap tidak merespons permasalahan tersebut sebagaimana seharusnya.

"Maka rakyat mengambil inisiatifnya sendiri yang saat ini dilakukan dengan memviralkan di media sosial, no viral, no justice," ucap dia.

Oleh sebab itu, Puan mengatakan DPR RI berkomitmen untuk memenuhi harapan rakyat melalui fungsi-fungsinya. Terlebih, rakyat selalu menaruh harapan kepada DPR RI sebagai pengemban amanat konstitusi untuk menjalankan kedaulatan rakyat.

"DPR RI akan terus berupaya dapat mewujudkan kehidupan rakyat yang semakin baik, semakin maju, semakin sejahtera, dan semakin mudah," ujarnya.

Sementara itu, dia menjelaskan bahwa DPR RI melalui alat kelengkapan dewan (AKD) telah melakukan rapat kerja dan rapat dengar pendapat terkait permasalahan yang menjadi perhatian masyarakat.

"Permasalahan tabungan perumahan rakyat, pembatalan ratusan pelamar bidan pendidik yang dinyatakan telah lulus seleksi PPPK 2023, judi online, masuknya penyedia jasa internet Starlink, pertanahan termasuk mafia tanah dan sertifikat elektronik, dan peredaran narkoba di wilayah perbatasan Pulau Kalimantan," katanya.

Dia meminta pemerintah untuk segera menindaklanjuti seluruh permasalahan tersebut, sehingga rakyat merasakan kehadiran negara dalam mengurus rakyat.

BERITALAINNYA
BERITATERKINI