Hamas Sebut Netanyahu Hambat Negosiasi untuk Akhiri Perang di Gaza

Laporan: Galuh Ratnatika
Selasa, 09 Juli 2024 | 08:26 WIB
AFP
AFP

SinPo.id -  Hamas mengatakan serangan Israel yang meningkat di Jalur Gaza tidak membantu negosiasi untuk mengakhiri perang dan menyebut Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu, menciptakan hambatan bagi perundingan.

"Konsekuensi bencana dari apa yang terjadi di Gaza dapat mengatur ulang proses negosiasi ke titik awal. Netanyahu dan tentaranya akan memikul tanggung jawab penuh atas runtuhnya jalur ini," kata Kepala Hamas Ismail Haniyeh, memperingatkan dalam sebuah pernyataan, dilansir dari Al Jazeera, Selasa 9 Juli 2024.

Haniyeh juga melakukan kontak mendesak dengan mediator Qatar dan Mesir atas tindakan militer Israel yang meluas, dan terus mengeluarkan perintah evakuasi lebih lanjut untuk wilayah-wilayah di lingkungan Kota Gaza, untuk menggusur ribuan warga Palestina.

Bahkan pada hari Minggu 7 Juli 2024 lalu, militer Israel memerintahkan evakuasi segera untuk lingkungan Tuffah, Daraj, dan Kota Tua di Kota Gaza di utara.

"Netanyahu telah meningkatkan agresi dan kejahatannya terhadap rakyat kami dalam apa yang disebutnya sebagai upaya untuk memindahkan mereka secara paksa guna menggagalkan semua upaya untuk mencapai kesepakatan," kata Hamas dalam pernyataan terpisah.

Dengan meningkatnya serangan Israel, banyak warga Palestina yang memutuskan untuk tidak mengungsi karena tidak ada tempat yang aman untuk dituju. Terlebih Israel juga menyerang kamp-kamp darurat yang menampung para pengungsi.

Selain itu, para pengungsi yang tinggal di tenda-tenda darurat juga tidak memperoleh akses untuk makanan dan air. Karena pasukan Israel membatasi penyaluran bantuan bagi para pengungsi. Hal itu menyebabkan bencana kelaparan yang meluas di seluruh Gaza.

Diketahui, Israel telah menewaskan sedikitnya 38.193 warga Palestina dan melukai 87.903 lainnya sejak 7 Oktober 2023. Bahkan sebanyak 40 warga Palestina tewas dalam 24 jam terakhir. 

BERITALAINNYA
BERITATERKINI