KONFLIK RUSIA UKRAINA

Putin: Perundingan Damai Dapat Terjadi Jika Ukraina Menyerah

Laporan: Galuh Ratnatika
Minggu, 07 Juli 2024 | 21:15 WIB
Perdana Menteri Hongaria Viktor Orban dan Presiden Rusia Vladimir Putin (SinPo.id/ Getty Images)
Perdana Menteri Hongaria Viktor Orban dan Presiden Rusia Vladimir Putin (SinPo.id/ Getty Images)

SinPo.id - Perdana Menteri Hongaria Viktor Orban, yang berupaya menjadi mediator perdamaian antara Rusia dan Ukraina mengatakan, Presiden Rusia Vladimir Putin telah menegaskan perundingan damai hanya dapat terjadi setelah Ukraina menyerah.

"Jika kita duduk di Brussels, kita tidak akan bisa lebih dekat dengan perdamaian. Tindakan harus diambil," kata Orban setelah berkunjung ke Kyiv dan Moskow, dilansir dari Fox News, Minggu 7 Juli 2024.

Hongaria sendiri baru saja memulai masa jabatan enam bulannya sebagai presiden Uni Eropa, yang merupakan peran bergilir di antara semua anggota, dan ini adalah kunjungan pertama Orban ke Ukraina sejak invasi dimulai pada Februari 2022.

Namun, perjalanan Orban telah membuat marah sekutunya, yang memicu reaksi keras dari berbagai pemimpin di seluruh blok yang menganggap kunjungannya ke Moskow membahayakan posisi mereka dalam negosiasi dengan Putin.

Bahkan Kepala Kebijakan Luar Negeri Uni Eropa Josep Borrell, mengeluarkan pernyataan yang menekankan bahwa Orban tidak memiliki mandat dan tidak mewakili Uni Eropa terkait kunjungannya ke Ukraina dan Rusia.

Sementara Perdana Menteri Finlandia Petteri Orpo, menggambarkan kunjungan tersebut sebagai berita yang mengganggu, dan mengatakan Orban telah mengabaikan tugas presidensi Uni Eropa dan merusak kepentingan Uni Eropa.

"Dengan pertemuan seperti itu, masa jabatan presidensi Hongaria berakhir sebelum benar-benar dimulai," kata seorang diplomat Uni Eropa.

Meski demikian, Orban bersikeras bahwa dirinya telah melakukan percakapan yang sangat bermanfaat dengan Putin untuk menyelesaikan konflik. Tetapi ia juga mengakui, bahwa posisi yang berjauhan antara Kyiv dan Moskow membuat langkah yang diperlukan untuk mengakhiri perang dan mewujudkan perdamaian sangat banyak.

BERITALAINNYA
BERITATERKINI