Kemenag Catat 101 Ribu Lebih Jemaah Haji Sudah Tiba di Indonesia
SinPo.id - Kementerian Agama (Kemenag) mencatat, hingga tanggal 5 Juli 2024 pukul 21.00 Waktu Arab Saudi, jemaah haji dan petugas yang telah diterbangkan ke Tanah Air berjumlah 101.884 orang tergabung dalam 259 kelompok terbang. Jemaah haji Gelombang II yang diberangkatkan dari Makkah ke Madinah berjumlah 8.561 orang, tergabung dalam 22 kloter.
"Pada Sabtu 6 Juli 2024 terdapat 17 kelompok terbang, dengan jumlah jemaah haji sebanyak 6.514 orang," Anggota Media Center Kemenag, Widi Dwinanda, dalam keterangannya, Minggu, 7 Juli 2024.
Widi merincikan jemaah yang telah dan akan diterbangkan ke Tanah Air, yaitu debarkasi Banjarmasin (BDJ) sebanyak 320 jemaah/1 kloter, debarkasi Balikpapan (BPN) sebanyak 324 jemaah/1 kloter, debarkasi Jakarta Pondok Gede (JKG) sebanyak 786 jemaah/2 kloter, debarkasi Jakarta Bekasi (JKS) sebanyak 440 jemaah/1 kloter, debarkasi Jakarta Kertajati (KJT) sebanyak 438 jemaah/1 kloter.
Kemudian, debarkasi Medan (KNO) sebanyak 360 jemaah/1 kloter, debarkasi Padang (PDG) sebanyak 393 jemaah/1 kloter, debarkasi Solo (SOC) sebanyak 1.440 jemaah/4 kloter, debarkasi Surabaya (SUB) sebanyak 1.113 jemaah/3 kloter, debarkasi Makassar (UPG) sebanyak 450 jemaah/1 kloter, dan debarkasi Batam (BTH) sebanyak 450 jemaah/ 1 kloter
Widi mengatakan, seperti tahun lalu, tahun ini sebagian daging dam petugas dan jemaah haji Indonesia akan dikirim ke Tanah Air.
Tahun ini tercatat 6.500 petugas dan jemaah yang menyalurkan dam nya pada rumah potong hewan (RPH) yang direkomendasikan pemerintah.
"Selanjutnya, sebanyak 4.500 ekor kambing disembelih dan disalurkan dagingnya di Tanah Suci, sementara 2.000 lainnya dagingnya akan disalurkan ke Tanah Air,” ujarnya.
Widi menerangkan, tahun 2023, ada 3.166 ekor kambing dari dam jemaah dan petugas yang dipotong di RPH yang dikemas, lalu dikirimkan ke Indonesia dan dibagi ke beberapa wilayah.
Seluruh proses mulai dari penyembelihan, termasuk pengadaan kambing hingga menjadi daging matang yang siap dikirim ke Indonesia, dipastikan aman sesuai dengan standar oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).
"Selain itu, setiap proses pengepakan juga menjadi perhatian pemerintah, untuk memastikan daging yang dikirimkan ke Tanah Air ayak dikonsumsi," pungkasnya.