EKONOMI IKN

Jokowi Optimis IKN Bakal Dongkrak Pertumbuhan Ekonomi Sektor Pertanian

Laporan: Tio Pirnando
Jumat, 05 Juli 2024 | 19:29 WIB
Presiden Joko Widodo (SinPo.id/ Setpres)
Presiden Joko Widodo (SinPo.id/ Setpres)

SinPo.id - Presiden Joko Widodo  meyakini, potensi ekonomi sektor pertanian di sekitar Ibu Kota Nusantara (IKN) akan ikut terdongkrak signifikan. Hal itu merujuk berbagai permintaan (demand) masyarakat setelah IKN resmi dihuni sebagai ibu kota baru.

"Ya nanti kan ada demand, ada demand, ada permintaan dari pasar baru yang namanya IKN," kata Jokowi usai meninjau program pompanisasi di Gantarangkeke, Kabupaten Bantaeng, Sulawesi Selatan, sebagaimana dilansir YouTube Sekretariat Presiden pada Jumat, 5 Juli 2024. 

Jokowi memyampaikan, jika ada kelebihan produksi pangan dari provinsi di sekitar IKN, baik di Kalimantan maupun Sulawesi,  maka bisa langsung disalurkan ke ibu kota baru tersebut.

"Tentu saja kalo ada kelebihan produksi beras di sini bisa dikirim ke IKN," ujarnya. 

Tak hanya beras, kehadiran IKN juga diprediksi akan meningkatkan permintaan untuk produk pertanian lain seperti sayuran, dan bawang, yang dapat dengan mudah dipasok dari surplus yang diproduksi di daerah sekitar. 

Sebagai contoh, Presiden mencatat bahwa jika ada kelebihan produksi bawang, yang saat ini dijual dengan harga yang menguntungkan, ini bisa dengan mudah ditransfer untuk memenuhi kebutuhan IKN. 

"Ada kelebihan produksi sayur di sini bisa ditarik ke IKN. Ada bawang merah tadi yang juga harganya baik, sangat baik, Rp 30 ribu bisa ditarik ke IKN," ujarnya.

Oleh karena itu, Jokowi meyakini peran strategis IKN dalam mendorong gelombang baru pertumbuhan ekonomi yang berpusat pada prinsip keberlanjutan. 

Perspektif ini sejalan dengan visi yang lebih luas untuk menjadikan IKN sebagai model pembangunan kota berkelanjutan yang tidak hanya mendukung pertumbuhan ekonomi tetapi juga berkelanjutan dan ramah lingkungan.

"Saya kira IKN akan menjadi titik pertumbuhan ekonomi baru dan kita ingin juga terjadi transformasi ekonomi terutama yang berkaitan dengan ekonomi hijau," tukasnya.

BERITALAINNYA
BERITATERKINI