Dirjen Aptika Mundur, Ketua DPR Minta Semua Pihak yang Lalai Bertanggung Jawab

Laporan: Juven Martua Sitompul
Kamis, 04 Juli 2024 | 14:11 WIB
Ketua DPR RI Puan Maharani. (SinPo.id/Dok. Pribadi)
Ketua DPR RI Puan Maharani. (SinPo.id/Dok. Pribadi)

SinPo.id - Ketua DPR RI Puan Maharani mengigatkan semua pihak yang merasa telah lalai dalam kasus serangan siber terhadap Pusat Data Nasional Sementara (PDNS) 2 di Surabaya, Jawa Timur, untuk segera mengevaulasi diri. Pihak-pihak tersebut bahkan diminta bertanggung jawab atas kelalaian tersebut.

Ini disampaikan Puan merespons kabar pengunduran diri Direktur Jenderal Aplikasi Informatika Kementerian Komunikasi dan Informatika (Dirjen Aptika Kemkominfo) Semuel Abrijani Pangerapan atas kasus tersebut.

"Pihak-pihak yang kemudian merasa lalai atau kemudian bertanggung jawab ya sebaiknya bisa mengevaluasi diri," kata Puan di Kompleks Parlemen, Jakarta, Kamis, 4 Juli 2024.

Puan juga mengamini pihaknya telah membahas gangguan siber terhadap PDNS 2 tersebut. Bahkan, kata dia, Komisi I DPR RI telah meminta pemerintah membuat langkah konkret dalam menangani kasus itu.

"Ini kan memang satu hal yang menurut kami di DPR sudah dibahas di Komisi I, hal yang harusnya tidak terjadi seperti ini. Jadi, secara konkret dievaluasi, kemudian tindak lanjutnya seperti apa," ujarnya.

Sebelumnya, Dirjen Aptika Semuel telah menyampaikan pengunduran diri dari jabatannya. Ini disampaikannya dalam konferensi pers di Kantor Kemkominfo, Jakarta.

"Saya menyatakan bahwa per tanggal 1 Juli kemarin saya sudah mengajukan pengunduran diri saya secara lisan, dan suratnya sudah saya serahkan kemarin kepada Menteri Kominfo," ujarnya.

Keputusan Semuel untuk melangkah mundur sebagai Dirjen APTIKA itu diambil yang salah satunya dipengaruhi oleh insiden serangan siber ransomware Brain Cipher pada PDNS 2 di Surabaya, Jawa Timur.

Serangan siber itu melumpuhkan banyak layanan publik dan yang paling terdampak ialah layanan keimigrasian. Secara berangsur layanan publik mulai pulih setelah serangan siber itu dikendalikan oleh pemerintah lewat berbagai kolaborasi antar lembaga terkait.

SAFEnet menyebut, terdapat sedikitnya 282 instansi pemerintah pengguna PDNS yang terdampak serangan siber tersebut. Brain Cipher telah memberikan kode untuk membuka enkripsi pada PDNS 2 tepatnya pada Rabu, 3 Juli 2024. Pemerintah menargetkan pemulihan atas serangan siber PDNS 2 di Surabaya rampung pada bulan ini.

BERITALAINNYA
BERITATERKINI