Pemulangan Jemaah Haji, Kemenag Ungkap 50 Persen Penerbangan Garuda Indonesia Terlambat

Laporan: Tio Pirnando
Sabtu, 29 Juni 2024 | 12:35 WIB
Ilustrasi jemaah haji asal Indonesia. (SinPo.id/Kemenag)
Ilustrasi jemaah haji asal Indonesia. (SinPo.id/Kemenag)

SinPo.id - Direktur Layanan Haji Dalam Negeri Kementerian Agama (Kemenag) Saiful Mujab mencatat, tingginya angka keterlambatan penerbangan Garuda Indonesia dari jadwal yang telah direncanakan pada sepekan fase pemulangan jemaah haji. Dimana, ada 58 kloter yang sudah diberangkatkan menuju Tanah Air oleh Maskapai Garuda Indonesia.

"Dari total 58 kloter, 32 kloter terbang tidak sesuai jadwal karena mengalami keterlambatan. Ini yang saya sebut on time performance (OTP) Garuda pada fase awal kepulangan ini buruk," tegas Saiful dalam keterangannya, Sabtu, 29 Juni 2024.

Diketahui, proses pemulangan jemaah haji Indonesia sudah berlangsung sejak 22 Juni 2024. Tahap ini diawali dengan kepulangan jemaah kelompok terbang (kloter) pertama Embarkasi Surabaya (SUB 01) dari Bandara Internasional King Abdul Aziz Jeddah dan kloter kedua Embarkasi Solo (SOC 02) dari Bandara Amir Muhammad bin Abdul Aziz (AMAA) Madinah. 

Saiful menjelaskan, sebanyak 32 kloter yang mengalami keterlambatan penerbangan dari jadwal semula, terbagi dalam tiga kategori. Pertama, keterlambatan lebih dari dua jam. 

"Ini ada delapan kelompok terbang. Empat dari Jeddah dan empat dari Madinah," kata Saiful sembari merinci daftar kloternya, yaitu: SOC 06, UPG 02, KNO 02, JKG 08, PDG 03, KNO 03, SOC 16, dan JKG 13.

Paling parah adalah yang menimpa jemaah kloter 3 Embarkasi Kualanamu (KNO 03) yang delay 12 jam 30 menit. 

"Delay sampai 12 jam tanpa pemberitahuan yang semestinya. Semua diinfo secara mendadak. Bahkan, jemaah sudah naik bus dari hotel menuju bandara, baru diinfo kalau pesawat terlambat. Hal ini berdampak sistemik, karena terkait hotel transit yang juga sudah ada kloter berikutnya yang akan menempati hotel yang sama. Akibat masalah Garuda ini juga, akhirnya jemaah yang dirugikan," tuturnya.

Kedua, keterlambat 1 - 2 jam dari jadwal semula. Total ada 15 kloter jemaah haji Indonesia yang pulang terlambat dalam rentang durasi ini. Ketiga, keterlambatan dalam durasi 30 - 60 menit. Jumlahnya ada sembilan kloter.

"Jadi, ada 32 dari 58 kloter yang sudah terbang ke Tanah Air yang mengalami keterlambatan penerbangan. Prosentasenya lebih dari 50 persen," ucapnya.

Saiful berharap Garuda Indonesia fokus pada upaya perbaikan kinerja pada sisa penerbangan pemulangan jemaah haji Indonesia. Pastikan pesawat yang akan digunakan siap. Kru pesawat juga siap bertugas, sehingga potensi terjadinya keterlambatan atau delay penerbangan tidak terulang.

"Kasihan jemaah kalau Garuda delay terus. Saya harap Garuda fokus saja pada perbaikan kinerja. Layani jemaah haji Indonesia dengan baik dengan tidak membuat jadwal penerbangan delay," tandasnya.sinpo

Komentar: