SERVER PDN DOWN

Muhammadiyah Ikut Jadi Korban Peretasan Pusat Data Nasional

Laporan: Tio Pirnando
Jumat, 28 Juni 2024 | 16:55 WIB
Gedung Pusat Dakwah Muhammadiyah (SinPo.id/ Dok. Muhammadiyah)
Gedung Pusat Dakwah Muhammadiyah (SinPo.id/ Dok. Muhammadiyah)

SinPo.id - Wakil Ketua Majelis Pustaka dan Informasi (MPI) Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Ismail Fahmi, menyampaikan, insiden serangan siber yang melumpuhkan Pusat Data Nasional Sementara (PDNS), telah mengganggu operasional dan menyebabkan kebocoran data pada berbagai instansi pemerintah. Bahkan, Muhammadiyah yang memiliki ribuan lembaga pendidikan, mulai tingkat dasar hingga Perguruan Tinggi, ribuan dosen dan guru besar yang datanya berada di PDN, juga menjadi korban. 

"Serangan yang terjadi di Pusat Data Nasional ini bukan sekadar insiden biasa, tetapi sudah mengakibatkan jatuhnya sistem digital atau sistem siber Indonesia," kata Ismail dalam keterangannya, Jumat, 28 Juni 2024. 

Pendiri Drone Emprit ini juga menyayangkan belum adanya sistem backup atau cadangan data yang efektif. Hal ini menjadi salah satu penyebab data penting banyak instansi, termasuk Muhammadiyah, terancam. 

"Semua orang diminta datanya di PDN, tetapi pemerintah tidak memiliki backup data untuk itu, mengapa di perencanaannya tidak memikirkan sistem back up, dan manajemen resiko yang akan terjadi," kata Ismail. 

Lebih lanjut, Muhammadiyah berharap pemerintah dapat mengambil tanggung jawab penuh atas insiden ini dan segera mengambil langkah-langkah pemulihan yang konkret.

Menurut dia, sangat penting komunikasi yang jujur dan terbuka oleh pemerintah kepada masyarakat, serta menyusun kembali sistem siber yang lebih komprehensif dengan melibatkan ahli dari berbagai pihak secara transparan.

Insiden ini telah mempengaruhi 210 instansi pemerintah, dengan layanan publik berbasis digital mengalami gangguan signifikan. Pemerintah masih berupaya memulihkan sistem yang terkena dampak, sementara para peretas telah menuntut tebusan hingga Rp 131 miliar.

BERITALAINNYA
BERITATERKINI