Bawaslu Beberkan soal Kerawanan Logistik di Pilkada Serentak 2024

Laporan: Sigit Nuryadin
Kamis, 27 Juni 2024 | 13:27 WIB
Ketua Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) RI Rahmat Bagja. (SinPo.id/Sigit Nuryadin)
Ketua Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) RI Rahmat Bagja. (SinPo.id/Sigit Nuryadin)

SinPo.id - Ketua Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) RI Rahmat Bagja membeberkan beberapa kerawanan logistik yang akan terjadi pada Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Serentak 2024.

Bagja pun membaginya dalam beberapa situasi, yakni pengadaan logistik, keadaan geografis dan keamanan logistik.

Pertama, dia menjelaskan dalam pengadaan logistik seringkali jumlah pengadaan logistik tidak sesuai dengan peraturan. Beberapa contohnya, seperti jumlah pengadaan logistik melebihi atau kurang dari jumlah yang ditentukan.

"Lalu logistik tidak terkirim tepat waktu dan tepat jumlah dan logistik rusak saat pengiriman," ujar Bagja dalam keterangannya, Kamis, 27 Juni 2024.

Kemudian dari kondisi geografis, Bagja melihat jarak yang jauh dan kondisi jalan yang susah dilalui kendaran truk besar dapat menjadi rintangan. Lalu, daerah berbukit dan pegunungan juga bisa menyulitkan penyelenggara dalam mendistribusikan logistik.

Tak hanya itu, Bagja menyebut kerap kali dalam kondisi geografis logistik salah kirim atau salah tujuan. Dan juga ada tempat penyimpanan yang rawan banjir sehingga logistik bocor perlu diperhatikan.

"Memicu 'chaos' atau masalah di daerah sangat cepat karena tim kampanye sangat dekat dan bisa mengawasi seluruh tahapan yang ada," ungkap dia.

Bagja pun mengingatkan kemungkinan di daerah-daerah kepulauan pasti akan mengalami kesulitan dalam distribusi logistik.

Sebab, lanjutnya, gelombang laut akan tinggi-tingginya pada akhir tahun sehingga penyelenggara yang mendistribusikan perlu berhati-hati dan bisa meminta bantuan kepada TNI/Polri.

"Kami meminta teman-teman KPU berkoordinasi dengan TNI dan Polri yang memiliki kapal-kapal besar yang dapat menembus gelombang laut yang tinggi. Sebab dahulu punya pengalaman kita pakai kapal kayu hancur diterjang badai," ujar Bagja.

Terakhir, Bagja menjelaskan kerawanan logistik juga ditemukan saat kurangnya pengawalan dari aparat keamanan, yang dikhawatirkan tidak menjamin keamanan logistik. Namun, dia berharap adanya sinergitas bersama stakeholder bisa menekan kerawanan yang telah dirinya sampaikan.

"Kita harapkan ini semua bisa terjalin sinergi, harapannya Pemilihan 2024 kita tetap bersinergi dengan baik. Inilah pemilihan terbesar pertama dalam sejarah pemilihan di Indonesia," tandasnya.

BERITALAINNYA
BERITATERKINI