Akademisi Nilai Golkar Untung Jika Ridwan Kamil Maju di Pilkada Jabar

Laporan: Sigit Nuryadin
Sabtu, 22 Juni 2024 | 20:18 WIB
Ridwan Kamil. (SinPo.id/Instagram/RidwanKamil)
Ridwan Kamil. (SinPo.id/Instagram/RidwanKamil)

SinPo.id - Akademisi Universitas Negeri Jakarta (UNJ) Ubedillah Badrun menilai bakal lebih menguntungkan Partai Golkar jika Ridwan Kamil diusung untuk maju di Pilkada Jawa Barat (Jabar). 

Menurut Ubed, Ridwan Kamil merupakan mantan Gubernur Jawa Barat (Jabar) yang telah memiliki rekam jejak, popularitas dan elektoral yang baik di Jabar, sehingga lebih menguntungkan Golkar. 

"Kalau di Jakarta, memang Ridwan Kamil berat untuk bersaing dengan Anies Baswedan, dan tidak menguntungkan buat Golkar," kata Ubed dalam keterangannya pada Sabtu, 22 Juni 2024.

Dia berujar, berdasarkan riset yang pernah dilakukannya, 30 persen pemilih di Jakarta merupakan pemilih rasional, 30 persen pemilih loyal dan sisanya adalah pemilih pragmatis.

"Anies Baswedan menguasai pemilih rasional dan loyal atau sekitar 60 persen secara peta sosiologis politik. Kalau secara politik, 'bunuh diri' Ridwan Kamil, kalau memaksakan untuk maju di Pilkada Jakarta," tuturnya

Dia pun menyarankan agar Golkar mempertimbangkan strategi dengan matang, apakah mengusung Ridwan Kamil di Pilkada Jakarta atau tetap di Jawa Barat.

"Golkar harusnya tetap membuka pintu untuk komunikasi intensif dengan partai politik lain," tandasnya. 

Seperti diketahui, Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto segera memutuskan 'nasib' Ridwan Kamil (Kang Emil) di Pilkada 2024 pada Juli mendatang. Keputusan Kang Emil maju di Pilgub Jakarta atau Jawa Barat ditentukan berdasarkan hasil evaluasi survei.

"Sesuai dengan apa yang jadi kesepakatan kita akan terus evaluasi sampai dengan bulan Juli, tentu siapa yang akan maju dan sebagainya, kita tunggu survei juga," kata Airlangga di DPP Partai Golkar, Jakarta, Senin, 17 Juni 2024.

Airlangga mengatakan Keng Emil akan mendengarkan pertimbangan dari partainya. Dia juga menyebut akan ada kesepakatan antarketum partai politik (parpol) pengusung.

"Jadi tentu Pak Ridwan Kamil akan mendengar pertimbangan yang ada, dukungan dari parpol, dan tentu akan ada kesepakatan antar ketua umum," ujarnya.

BERITALAINNYA
BERITATERKINI