Jumlah Jemaah Haji Sakit Alami Penurunan Dibandingkan Tahun Lalu

Laporan: Khaerul Anam
Kamis, 20 Juni 2024 | 20:51 WIB
Jemaah haji Indonesia (SinPo.id/Kemenag)
Jemaah haji Indonesia (SinPo.id/Kemenag)

SinPo.id - Kepala Pusat Kesehatan (Kapuskes) Haji Kemenkes, Liliek Merhaendro Susilo menyebut angka jemaah haji yang di rawat menurun pada periode puncak haji 2024. Menurutnya, jemaah haji yang sakit pada tahun ini juga cenderung menurun dibandingkan tahun lalu.


Dia menjelaskan, indikatornya adalah bed yang disediakan di Pusat Kesehatan Mina tidak semuanya terpakai. “Artinya jamaah sakit tidak banyak. Dari 20 bed yang disediakan, 5 bed nganggur itu,” kata Liliek dalam keterangnnya, Kamis, 20 Juni 2024.

Liliek juga menyebut bahwa ketersedian obat masih banyak. Dari 100 persen kapasitas yang dibawa, belum 50 persennya terpakai. Sehingga, stok obat sampai sekarang masih banyak.

Liliek melihat mayoritas jemaah haji Indonesia dalam kondisi sehat selama musim haji tahun ini. Salah satu faktor penyebabnya adalah kebijakan murur yang diterapkan pemerintah untuk pertama kali. 

Menurutnya, hal itu berdampak pada jemaah risiko tinggi, lanjut usia, dan disabilitas, terlayani dan tidak terlalu mengalami kelelahan.

"Murur dampaknya luar biasa. Dengan Murur itu indikatornya kalau kita secara logika saja, di pos kesehatan Mina juga nggak begitu banyak yang sakit," sebutnya.

Sebagai informasi, berdasarkan data Sistem Komputerisasi Haji Terpadu (Siskohat), pada 20 Juni 2024, yang diakses jam 12.30 Waktu Arab Saudi, total jemaah wafat berjumlah 193 orang. 

Rinciannya, 19 jemaah wafat di Madinah, 138 jemaah wafat di Makkah, dan 3 jemaah wafat di Jeddah. Pada puncak haji, 6 jemaah wafat di Arafah dan 27 jemaah wafat di Mina. Sementara data di hari yang sama pada 2023, total ada 313 jemaah haji yang wafat, sekitar 63 di antaranya wafat di Arafah dan Mina.

BERITALAINNYA
BERITATERKINI