Muhammadiyah Usul Arab Saudi Buat Tempat Wukuf dan Mabit Bertingkat untuk Urai Antrean

Laporan: Tio Pirnando
Kamis, 20 Juni 2024 | 14:07 WIB
Ilustrasi jemaah haji melaksanakan wukuf di jabal rahmah, Arafah. (SinPo.id/Antara)
Ilustrasi jemaah haji melaksanakan wukuf di jabal rahmah, Arafah. (SinPo.id/Antara)

SinPo.id -  Ketua PP Muhammadiyah Anwar Abbas mengusulkan agar dibuat  tempat wukuf dan mabit bertingkat di Arafah, Muzdalifah, dan Mina, Arab Saudi. Tujuannya untuk mengurangi lamanya antrean dalam mengerjakan ibadah haji. 

"Penambahan sarana dan prasarana baru ini sangat berguna untuk mengurangi dan memperpendek masa antrean para calon jemaah haji dari setiap negara," kata Buya Abbas dalam keterangannya pada Kamis, 20 Juni 2024. 

Menurut dia, tempat wukuf dan mabit yang bertingkat, akan memberikan ruang lebih luas bagi para jamaah, sehingga mereka tak lagi berdesak-desakan.

"Di Muzdalifah dan Mina, para jemaah seringkali harus tidur dalam kondisi yang sangat tidak nyaman karena tempat yang sempit. Dengan bangunan bertingkat, masalah ini bisa diatasi," ujarnya.

Wakil Ketua Umum MUI ini juga menyoroti masalah toilet yang sering menjadi keluhan jemaah haji. Dengan bangunan bertingkat, antrian panjang dan lama di toilet bisa diatasi.  Sehingga bisa dibuat rasio jemaah dan toilet yang berkeseimbangan.

Selain itu, ia juga menyoroti dapur untuk katering yang perlu diperluas. Hal ini akan membantu para pengusaha katering untuk memasak sesuai kebutuhan jemaahtanpa harus terburu-buru.

Kegiatan melempar jumrah yang seringkali berdesak-desakan juga bisa diatasi dengan bangunan bertingkat. 

"Tempat untuk melempar jumrah bisa disesuaikan dengan tempat atau lantai jemaahmenginap, sehingga tidak perlu berdesak-desakan," jelasnya.

Terkait penambahan kuota jemaah, tentu memerlukan pengaturan yang baik, terutama di Masjidil Haram.

"Perlu ada pengaturan waktu thawaf dan sai serta sholat lima waktu untuk para jemaahdari masing-masing negara. Ini penting untuk menjaga kemashlahatan dan keamanan jamaah," katanya.

Penambahan kuota ini, menurutnya, sangat penting dan mendesak.

"Ini sudah sangat patut dilakukan, apalagi bila dilihat dari perspektif maqashid syariah yang menuntut kita untuk menjaga kemashlahatan agama, jiwa, akal, keturunan, dan harta kita," pungkasnya.

Dengan usulan ini, diharapkan pemerintah Saudi bisa segera mengambil langkah untuk meningkatkan kenyamanan dan keamanan para jemaah haji di masa mendatang.sinpo

Komentar: