PENGENDALIAN INFLASI

Pemerintah Sudah Kucurkan Rp39 Triliun untuk Kendalikan Inflasi

Laporan: Tio Pirnando
Jumat, 14 Juni 2024 | 16:42 WIB
Menko Perekonomian Airlangga Hartarto (SinPo.id/ Kemenko Perekonomian)
Menko Perekonomian Airlangga Hartarto (SinPo.id/ Kemenko Perekonomian)

SinPo.id - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, mengungkapkan, hingga Mei 2024, pemerintah telah menggunakan dana sebesar Rp39 triliun atau 29 persen dari total pagu anggaran Rp124,16 triliun, untuk menjaga inflasi nasional agar tetap terkendali. 

Sedangkan pemerintah daerah, telah menggunakan anggaran yang disiapkan pemerintah hingga Rp13,56 triliun dari Rp92,87 triliun. Dari sisi fiskal pusat, dukungan kementerian/lembaga dan anggaran, terus didorong.

"Realisasi anggaran K/L sampai dengan 31 Mei, anggaran pusat untuk pengendalian inflasi sebesar Rp39 triliun atau 29 persen dari pagu Rp124,16 triliun, sementara fiskal daerah realisasi Rp13,56 dari Rp92,87 triliun," kata Airlangga dalam Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Pengendali Inflasi 2024, di Jakarta Pusat, Jumat, 14 Mei 2024. 

Ketua Umum Partai Golkar ini memastikan, pemerintah terus  melakukan stabilisasi, demi menjaga   harga-harga komoditas tidak mengalami kenaikan. Diantaranya melalui penyaluran beras SPHP (Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan), bantuan pangan, hingga gerakan pangan murah. Ia mengklaim, Gerakan Pangan Murah ini berhasil menekan kenaikan harga pangan. 

Airlangga melanjutkan, sebagai upaya menekan inflasi, pemerintah terus  meningkatkan produksi dengan menambah alokasi pupuk subsidi maupun akses pembiayaan untuk sektor pertanian. Saat ini penyaluran KUR (Kredit Usaha Rakyat) untuk sektor pertanian telah mencapai 30 persen, menjadikannya yang kedua setelah sektor perdagangan.

Dan ketiga, memastikan kelancaran distribusi, terutama untuk 10 komoditas pangan strategis oleh Badan Pangan Nasional dan optimalisasi tol laut untuk daerah yang tertinggal, terpencil dan terluar (3T).

Sementara untuk menjaga inflasi tak melonjak, stabilitas pangan di seluruh daerah juga harus terjaga. Salah satu caranya, dengan pengembangan neraca pangan, yang didukung oleh ketersediaan data pangan dari Badan Pangan Nasional (Bapanas).

"Dengan adanya neraca pangan, maka stabilisasi harga di daerah bisa lebih termonitor," kata dia.

Kemudian, untuk menjaga tingkat inflasi tetap rendah, kinerja Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) juga menjadi kunci penting. Dan, hingga saat ini, sudah 505 daerah yang bergabung dalam TPID.

"Selanjutnya, sebagai apresiasi dalam evaluasi kinerja 2023, hari ini akan diumumkan pemenang dari nominasi TPID Award," kata Airlangga.sinpo

Komentar: