Sebanyak Dua Warga Negara India yang Direkrut Tentara Rusia Tewas di Ukraina

Laporan: Galuh Ratnatika
Kamis, 13 Juni 2024 | 10:51 WIB
Pasukan tentara Rusia di Ukraina. (SinPo.id/Getty Images)
Pasukan tentara Rusia di Ukraina. (SinPo.id/Getty Images)

SinPo.id - Kementerian Luar Negeri (Kemlu) India melaporkan, dua warga negara India yang direkrut oleh tentara Rusia telah tewas di Ukraina. Hal itu membuat India menuntut penghentian yang disverifikasi karena tidak sesuai dengan kemitraan bilateral kedua negara.

Kemlu India juga mendesak warganya untuk berhati-hati saat mencari pekerjaan di Rusia di tengah banyaknya laporan bahwa puluhan orang India telah ditipu oleh agen untuk masuk dalam militer Rusia dan ikut berperang.

"Kami menyesal menyatakan bahwa dua warga negara India yang direkrut oleh Angkatan Darat Rusia baru-baru ini tewas dalam konflik yang sedang berlangsung antara Rusia dan Ukraina," kata kementerian tersebut dalam sebuah pernyataan, dilansir dari The Independent, Kamis 13 Juni 2024.

Juru bicara Kemlu India, Randhir Jaiswal, mengatakan Moskow telah didesak untuk segera memberhentikan dan memastikan kembalinya warga negara India yang bekerja untuk militer Rusia, karena saat ini 20 warga India telah mencari bantuan untuk kembali ke negara mereka.

"Kedutaan Besar India di Moskow telah mendesak Kementerian Pertahanan Rusia untuk segera memulangkan jenazah kedua korban," kata Jaiswal.

Sebelumnya, dua warga negara India juga dilaporkan tewas saat bertempur di Ukraina pada bulan Maret lalu. Mereka bernama Mohammed Asfan, seorang penjual pakaian dari kota Hyderabad dan Hemil Ashvinbhai Mangukiya dari kota Surat.

Asfan dilapoekan tewas setelah melakukan perjalanan ke Rusia melalui Dubai pada bulan November untuk mencari pekerjaan, dan berakhir di militer Rusia di Ukraina. Ia kemudian ikut bertempur di garis depan dan terbunuh. Sementara Mangukiya tewas dalam serangan udara Ukraina.

Diketahui, lebih dari 100 warga negara India telah direkrut di militer Rusia untuk bertempur di zona perang, dengan banyak dari mereka ditipu oleh agen untuk bekerja sebagai pembantu keamanan militer.

BERITALAINNYA
BERITATERKINI