Tangkal Hoaks Pilkada 2024, Bawaslu Gandeng Admin Medsos di Daerah
SinPo.id - Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) RI bakal menggandeng admin akun media sosial (medsos) yang memiliki pengaruh di daerah untuk menangkal hoaks atau berita bohong dalam Pilkada serentak 2024.
Anggota Bawaslu RI Herwyn JH Malonda menyebut kolaborasi ini merupakan salah satu strategi Bawaslu dalam meningkatkan literasi digital khususnya terkait Pilkada 2024 sekaligus mengajak semua elemen bangsa turut berpartisipasi aktif.
"Kita (Bawaslu) ajak admin medsos untuk memberikan informasi valid yang bisa mencerahkan terkait Pilkada 2024," kata Herywn dalam keterangannya, Selasa, 11 Juni 2024.
Menurut dia, strategi tangkal hoaks di Pilkada 2024 tidak terlalu berbeda dengan strategi di Pemilu 2024. Namun, kata dia, yang membedakan ialah pemeran utamanya ada di Bawaslu daerah karena memang eskalasi hoaks pasti berpindah, yang tadinya fokus di Pilpres 2024 ke masing-masing daerah.
"Karena ini (hoaks) menyebar di 514 daerah, kami berharap partisipasi dinas-dinas Kominfo di daerah serta Lembaga Pemerintah lainnya, Perguruan Tinggi, Pegiat Pemilu, dan Organisasi Masyarakat Sipil didaerah supaya (hoaks) bisa diantisipasi sambil meningkatkan literasi publik," tutur dia.
Herwyn pun memprediksi konten dan narasi hoaks akan banyak di tahapan kampanye dan menjelang pemungutan suara Pilkada. Untuk mengantisipasinya, Bawaslu saat ini sedang mengidentifikasi kerawanan yang akan masuk dalam Indeks Kerawanan Pemilihan (IKP) 2024.
Selain itu, lanjut dia, Bawaslu juga tengah membuat panduan pencegahan untuk para pengawas pemilu di daerah, termasuk antisipasi hoaks.
"Sambil kita juga mensosialisasikan bahaya hoaks bersama stakeholder kementerian/lembaga, pemerintah daerah, platform media sosial, kepada masyarakat. Kita juga akan memaksimalkan peran hingga ke desa dengan. Kita harus utamakan pencegahan," ujar Herwyn.
Lebih jauh, Herwyn mengungkapkan, Selain berkolaborasi dengan admin medsos daerah, Bawaslu juga akan melibatkan konten kreator untuk turut serta melakukan literasi digital.
"Dalam kompetisi seperti pilkada, saat ini butuh kerja keras kita bersama supaya kompetisinya sehat dan damai," tandasnya.