Pemprov DKI Nonaktifkan Kepsek SMAN 65 yang Sempat Meresahkan Guru dan Orang Tua Murid

Laporan: Tio Pirnando
Senin, 10 Juni 2024 | 13:34 WIB
SMAN 65 Jakarta di Jalan Panjang, Kebon Jeruk, Jakarta Barat. (SinPo.id/Antara/Dokumentasi Pribadi)
SMAN 65 Jakarta di Jalan Panjang, Kebon Jeruk, Jakarta Barat. (SinPo.id/Antara/Dokumentasi Pribadi)

SinPo.id - Dinas Pendidikan (Disdik) DKI Jakarta menonaktifkan sementara Kepala Sekolah SMAN 65 Jakarta, Indramojo karena alasan kesehatan.

Wakil Kepala Disdik DKI Jakarta, Purwosusilo menyampaikan, jabatan Kepsek SMA 65 kini dipegang oleh pelaksana harian (Plh).

"Ketika orang sakit, kemudian ada fokus pada pemeriksaan kesehatan, berarti tugasnya bisa dialihkan sementara selama pemeriksaan kesehatan. Selama proses pemeriksaan kesehatan itu, kita Plh-kan untuk tugas kepsek (SMAN 65)," kata Purwosusilo kepada wartawan, Senin, 10 Juni 2024. 

Namun, Purwosusilo belum mengungkapkan siapa sosok Plh  Kepsek SMA 65 tersebut. Ia hana memastikan, proses belajar mengajar  tetap berlangsung secara normal.

"Layanan pendidikan di sekolah itu tetap berjalan. Kita berupaya meminta kepada jajaran sekolah agar pembelajaran tetap kondusif," tuturnya.

Terlepas dari alasan penonaktifannya, Indramojo sebelumnya sempat menuai kontroversi. Para guru dan murid SMA 65, bahkan membuat petisi yang meminta Disdik DKI memberhentikan Indramojo dari jabatannya.

Petisi ini sekaligus menyertakan keresahan para guru dan murid SMA 65 atas beberapa pernyataan Indramojo. 

Di mana, Indramojo disebut pernah menyatakan perkataan yang tidak mengenakkan saat upacara sekolah berlangsung. Hal itu pun hanya salah satu dari beberapa peristiwa tidak mengenakkan yang melibatkan Indramojo.

Disdik DKI disebut telah menindaklanjuti petisi guru dan murid SMA 65 tersebut. Menurut Purwosusilo, Disdik DKI telah mencari informasi secara langsung ke sejumlah guru di SMA 65.

Disdik DKI juga telah memeriksa langsung Indramojo terkait petisi itu. Meski demikian, Purwosusilo belum mengungkapkan hasil pemeriksaan yang berlangsung.

"Sudah dipanggil-panggil sejauh mana perkataan kepala sekolahnya. Ini kita harus (bertanya) kenapa kepala sekolahnya bicaranya seperti itu? Bener nggak bicaranya seperti itu? Jadi, pendalaman dari segala aspek kita lakukan," kata dia.

BERITALAINNYA
BERITATERKINI