Ukraina: Serangan Rudal Rusia Lukai 7 Orang di Kota Dnipro

Laporan: Khaerul Anam
Selasa, 04 Juni 2024 | 23:17 WIB
Peluncuran rudal Iskander-K Rusia diluncurkan saat latihan militer di tempat pelatihan di Rusia (SinPo.id/AP)
Peluncuran rudal Iskander-K Rusia diluncurkan saat latihan militer di tempat pelatihan di Rusia (SinPo.id/AP)

SinPo.id - Para pejabat Ukraina, Selasa, 4 Juni 2024, mengatakan sebuah serangan rudal Rusia telah menghantam pusat kota Dnipro, melukai sedikitnya tujuh orang.

Angkatan Udara Ukraina mengatakan, pihaknya telah menembak jatuh dua rudal jelajah Iskander-K di kawasan itu.

Serhiy Lysak, gubernur wilayah itu mengatakan di Telegram, bahwa puing-puing yang jatuh dari rudal yang ditembak itu merusak sejumlah bangunan pemukiman dan sebuah rumah sakit.

Militer Ukraina juga melaporkan telah menghancurkan dua drone di wilayah Chernihiv. Tidak ada laporan terkait korban luka maupun kerusakan di sana.

Kementerian Pertahanan Rusia mengatakan pada Selasa, pihaknya telah menghancurkan drone Ukraina di wilayah Belgorod.

Vyacheslav Gladkov, gubernur wilayah Belgorod, menyatakan di Telegram bahwa Ukraina menggunakan drone kamikaze dalam sebuah serangan yang menghantam sebuah mobil di desa Yasnye Zori, tetapi tidak menimbulkan korban luka.

Wakil Presiden AS, Kamala Harris dan penasehat keamanan nasional Jake Sullivan akan menghadiri konferensi perdamaian Ukraiana di Swiss pada 15 Juni, Gedung Putih menyampaikan itu pada Senin dalam sebuah pernyataan.

Harris akan berkunjung ke Swiss untuk menegaskan komitmen AS mendukung upaya Ukraina memastikan perdamaian yang adil dan abadi, berdasar pada kedaulatan Ukraina dan integritas wilayah, serta prinsip-prinsip dari Piagam PBB, kata Direktur Komunikasi Wakil Presiden AS, Kirsten Allen.

Harris akan menyatakan kembali dukungan AS terhadap rakyat Ukraina seiring upaya mereka mempertahankan diri melawan serangan Rusia yang sedang berlangsung, kata pernyataan itu.

Rusia telah berulangkali mengatakan bahwa pembicaraan apapun terkait kepastian perdamaian di Ukraina seharusnya melibatkan Rusia, yang tidak diundang dalam KTT ini.

BERITALAINNYA
BERITATERKINI