Pemerintah akan Pastikan Pembangunan Berkelanjutan di IKN

Laporan: Galuh Ratnatika
Selasa, 04 Juni 2024 | 11:18 WIB
Presiden Jokowi meninjau langsung lapangan upacara berikut Istana Presiden di Kawasan IKN, Kabupaten Penajam Paser Utara, Provinsi Kalimantan Timur, Kamis, 29 Februari 2024. (SinPo.id/BPMI Setpres)
Presiden Jokowi meninjau langsung lapangan upacara berikut Istana Presiden di Kawasan IKN, Kabupaten Penajam Paser Utara, Provinsi Kalimantan Timur, Kamis, 29 Februari 2024. (SinPo.id/BPMI Setpres)

SinPo.id - Sekretaris Jenderal Kementerian PUPR, Mohammad Zainal Fatah, mengatakan pemerintah akan memastikan pembangunan infrastruktur berkelanjutan di Ibu Kota Nusantara (IKN).

Pasalnya, pembangunan IKN merupakan salah satu strategi Pemerintah untuk merealisasikan target ekonomi Indonesia Tahun 2045. Target yang dimaksud adalah pertumbuhan ekonomi yang lebih inklusif dan merata melalui akselerasi pembangunan kawasan timur Indonesia.

Dalam pelaksanaannya, pemerintah turut menekankan keberlanjutan pembangunan sebagai prinsip mewujudkan kota hemat energi, pemanfaatan energi terbarukan, dan rendah emisi karbon.

“Sebagai salah satu Kementerian yang diberi tugas untuk pembangunan IKN, Kementerian PUPR ingin mendorong pasokan sumber daya material dan peralatan konstruksi berbasis industri dalam negeri. Khususnya yang mampu mendukung prinsip pembangunan infrastruktur yang berkelanjutan,” kata Zainal dalam keterangan persnya, dikutip Selasa 4 Juni 2024.

Salah satu realisasi yang dilakukan Pemerintah untuk memastikan hal tersebut, yakni melalui penandatanganan kerja sama antara PT Semen Indonesia (Persero) Tbk (SIG) dengan PT Bina Karya (Persero) (Bina Karya).

Kerja sama tersebut, berkaitan dengan penyediaan solusi bahan bangunan termasuk produk berbahan dasar semen, Green Cement, yang dalam proses produksinya menghasilkan emisi gas rumah kaca (emisi karbon) yang lebih rendah dibandingkan semen konvensional (OPC).

Terlebih Green cement, yang merupakan hasil karya SIG sejauh ini telah menghasilkan penurunan emisi karbon sampai dengan 38 persen per ton semen lebih rendah dibandingkan OPC.

Diketahui, estimasi kebutuhan material dan peralatan konstruksi di IKN periode tahun 2022-2024 di antaranya material semen sebesar 1,94 juta ton dan material beton pracetak dan prategang sebesar 748 ribu ton.

BERITALAINNYA
BERITATERKINI