Biden Sebut Hamas Sebagai Penghambat Bagi Gencatan Senjata di Gaza

Laporan: Galuh Ratnatika
Selasa, 04 Juni 2024 | 08:42 WIB
Presiden Amerika Serikat (AS), Joe Biden. (SinPo.id/AFP)
Presiden Amerika Serikat (AS), Joe Biden. (SinPo.id/AFP)

SinPo.id - Presiden Amerika Serikat (AS), Joe Biden, memberi tahu Emir Qatar Sheikh Tamim bin Hamad Al Thani bahwa Hamas merupakan satu-satunya hambatan bagi kesepakatan gencatan senjata di Gaza. 

Amiri Diwan Qatar mengonfirmasi bahwa Sheikh Tamim menerima panggilan telepon dari presiden AS untuk membahas upaya mencapai gencatan senjata permanen.

Adapun proposal gencatan senjata tersebut mencakup rencana tiga fase, yakni pertukaran tawanan Israel dengan tahanan Palestina, evakuasi pasukan Israel dari Gaza, dan pembangunan kembali daerah di Gaza yang hancur.

Namun dalam proposal tersebut juga tertulis usulan yang melarang Hamas untuk tetap berkuasa, dan hal itu telah berulang kali ditolak oleh kelompok pejuang Palestina di Gaza.

Dalam sebuah pernyataan, negara-negara yang tergabung dalam G7, seperti AS, Kanada, Jepang, Prancis, Jerman, Italia, dan Spanyol, mengatakan bahwa mereka mendukung usulan tersebut dan mendesak Hamas untuk menerimanya.

“Kami, para Pemimpin Kelompok Tujuh (G7), sepenuhnya mendukung rencana gencatan senjata yang akan mengarah pada gencatan senjata segera di Gaza, pembebasan semua sandera, peningkatan bantuan kemanusiaan yang signifikan dan berkelanjutan untuk didistribusikan ke seluruh Gaza, dan berakhirnya krisis secara permanen, dengan kepentingan keamanan Israel dan keselamatan warga sipil Gaza terjamin,” demikian bunyi pernyataan tersebut. Dilansir dari Al Jazeera, Selasa 4 Juni 2024.

“Kami meminta Hamas untuk menerima kesepakatan ini, bahwa Israel siap untuk melangkah maju, dan kami mendesak negara-negara yang memiliki pengaruh terhadap Hamas untuk membantu memastikan hal itu,” lanjutnya.

Juru bicara Hamas Osama Hamdan, menyambut baik rencana gencatan senjata tersebut tetapi mengatakan, bahwa Hamas belum menerima dokumen tertulis apa pun.

Bahkan sebelumnya, Hamas juga telah menegaskan siap untuk melakukan gencatan senjata apabila Israel benar-benar akan menghentikan agresinya di Gaza.

Seperti diketahui, perang Israel di Gaza telah menewaskan lebih dari 36.000 orang, menyebabkan kerusakan luas dan membuat 90 persen dari 2,3 juta penduduk Gaza harus mengungsi.sinpo

Komentar: