Serangan Baru Israel Tewaskan Sedikitnya 11 Orang di Gaza
SinPo.id - Para wartawan dan pejabat kesehatan Palestina pada Senin, 3 Juni 2024, mengatakan bahwa serangan Israel menewaskan sedikitnya 11 orang di Gaza. Sementara itu AS mendorong kesepakatan gencatan senjata yang akan mencakup penghentian awal dalam pertempuran dan pembebasan sejumlah sandera yang ditawan Hamas.
Militer Israel Senin mengatakan pasukannya melancarkan serangan udara terhadap lebih dari 50 target di Jalur Gaza, sedangkan pasukan darat beroperasi di Gaza Tengah dan kota Rafah di bagian selatan jalur itu.
Pasukan Pertahanan Israel juga mengumumkan bahwa seorang lelaki Israel yang sebelumnya diduga disandera, diidentifikasi telah tewas dalam serangan Hamas pada Oktober lalu di Israel. Jasad Dolev Yehoud ditemukan di Kibbutz Nir Oz dan diidentifikasi setelah investigasi forensik.
Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken membahas proposal perdamaian dengan para pejabat Israel, kata Departemen Luar Negeri AS Minggu malam, seraya menambahkan bahwa rencana itu akan “memajukan kepentingan keamanan jangka panjang Israel.”
Juru bicara Departemen Luar Negeri Matthew Miller mengatakan Blinken mengadakan percakapan terpisah dengan Menteri Pertahanan Israel Yoav Gallant dan menteri kabinet Benny Gantz, dan bahwa proposal gencatan senjata akan “menjamin pembebasan seluruh sandera dan peningkatan bantuan kemanusian ke seluruh Gaza.”
“Menteri Blinken memuji Israel atas proposal tersebut dan menekankan bahwa Hamas harus menerima kesepakatan itu tanpa penundaan. Ia menegaskan kembali bahwa, selain menyatukan kembali para sandera dengan orang-orang yang mereka cintai, proposal itu akan memajukan kepentingan keamanan jangka panjang Israel, termasuk dengan membuka kemungkinan ketenangan di sepanjang perbatasan Israel dengan Lebanon yang memungkinkan warga Israel itu kembali ke rumah mereka,” kata Miller dalam pernyataan mengenai percakapan telepon Blinken dengan Gantz.
Sebelumnya pada hari Minggu, juru bicara keamanan nasional Gedung Putih John Kirby mengatakan jika Hamas menyetujui usulan gencatan senjata, AS memperkirakan Israel akan menyetujui rencana tersebut.
Gallant pada Minggu mengatakan bahwa Israel tidak akan menerima kalau Hamas terus berkuasa di Gaza pada tahap apa pun selama proses perdamaian dan bahwa Israel sedang mempelajari berbagai alternatif untuk kelompok Islamis itu.
“Sementara kami melakukan aksi militer penting, institusi pertahanan secara simultan mempelajari alternatif pemerintahan selain Hamas,” kata Gallant dalam sebuah pernyataan.
“Kami akan mengisolasi daerah-daerah (di Gaza), menyingkirkan agen-agen Hamas dari daerah-daerah tersebut dan memperkenalkan kekuatan yang akan memungkinkan pemerintah alternatif terbentuk - alternatif yang mengancam Hamas,” kata Gallant.
Gallant tidak merinci kemungkinan alternatif tersebut.
Sebelumnya pada hari Sabtu PM Israel Benjamin Netanyahu mengatakan bahwa “syarat dari Israel untuk mengakhiri perang tidak berubah: menghancurkan kemampuan militer dan pemerintahan Hamas, pembebasan seluruh sandera dan memastikan bahwa Gaza tidak lagi menjadi ancaman bagi Israel.”