Kemenag Dukung Pelaksanaan Program Makan Bergizi Gratis di Lembaga Pendidikan Agama

Laporan: Khaerul Anam
Jumat, 31 Mei 2024 | 10:36 WIB
Direktur Kurikulum, Sarana, Kelembagaan, dan Kesiswaan (KSKK) Madrasah M Sidik Sisdiyanto (SinPo.id/ Kemenag)
Direktur Kurikulum, Sarana, Kelembagaan, dan Kesiswaan (KSKK) Madrasah M Sidik Sisdiyanto (SinPo.id/ Kemenag)

SinPo.id - Kementerian Agama (Kemenag) mendukung pelaksanaan program Makan Bergizi Gratis di lembaga pendidikan agama dan keagamaan. Makan Bergizi Gratis menjadi salah satu program prioritas Calon Presiden dan Wakil Presiden terpilih pada Pemilihan Umum 2024, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.

“Pada prinsipnya Kemenag mendukung program prioritas ini. Sebab, makan bergizi gratis akan meningkatkan kesehatan anak-anak. Hal itu akan mendukung peningkatan prestasi siswa,” ujar Direktur Kurikulum, Sarana, Kelembagaan, dan Kesiswaan (KSKK) Madrasah M Sidik Sisdiyanto dalam keterangannya, Jumat, 31 Mei 2024.

“Makan Bergizi Gratis juga menjadi bagian dari bentuk keadilan sosial,” sambungnya.

Terkait implementasinya, Sidik mengatakan pihaknya masih menunggu kebijakan dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek). Sebab, lembaga pendidikan formal binaan Kemenag, utamanya madrasaha, mengikuti kebijakan yang diterbitkan Kemendikbud.

“Kami siap menunggu regulasi yang ada dan mekanisme atau aturan mainnya. Pastinya kami akan mendukung program prioritas ini sebagai bentuk untuk meningkatkan gizi anak di madrasah dan prestasi mereka,” ujarnya.

Sidik mengakui bahwa program ini membutuhkan anggaran yang cukup besar. Namun dia yakin kalau itu juga akan dihitung secara cermat oleh pemerintah sehingga kebutuah anggaran yang dibutuhkan bisa teralokasikan.

“Semoga nanti ketika anggaran pendidikan nasional naik, maka alokasi anggaran pendidikan di Kementerian Agama juga akan naik, kisarannya bisa sekitar 7 – 12 T dan insya Allah bisa dialokasikan untuk menyukseskan program ini,” sebut Sidik.

Sidik mengungkapkan, jika Makan Bergizi Gratis sudah menjadi kebijakan, pihaknya juga akan mempersiapkan terkait skema distribusinya. Sebab, mayoritas madrasah binaan Kementerian Agama adalah madrasah swasta. 

Dari sekitar 87.000 madrasah, 95 persen di antaranya adalah madrasah swasta. Madrasah Negeri jumlahnya hanya sekitar 4000 an saja.

“Kami akan diskusikan skema distribusinya. Apakah menggunakan sistem katering atau optimalisasi kantin. Ini akan menjadi perhatian kami ke depan,” paparnya.

“Intinya, kami siap mendukung pelaksanaan Makan Bergizi Gratis di lembaga pendidikan binaan Kementerian Agama, khususnya madrasah,” tandasnya.sinpo

Komentar: