Mulai Akhir 2024, Penerapan Pembayaran Tol Tanpa Setop Dilakukan Bertahap
SinPo.id - Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono mengatakan, penerapan sistem transaksi tol nontunai nirsentuh atau Multi Lane Free Flow (MLFF), akan dilakukan secara bertahap, mulai akhir tahun 2024 ini.
"Dari hasil uji coba pada Desember 2023 lalu di ruas tol Bali Mandara masih ada beberapa hal yang harus dievaluasi, termasuk teknis dan manajerial. Saat ini sudah ada solusi dari sisi manajerialnya. Saya optimis MLFF akan diimplementasikan secara bertahap dengan masih single lane atau hibrid masih dengan kartu (e-toll)," kata Basuki dalam keterangannya, Rabu, 29 Mei 2024.
Basuki menjelaskan, tahapan penerapan MLFF, yaitu Single Lane Free Flow (SLFF) dengan barrier dan tapping (hybrid) dan dilanjutkan dengan masa transisi, dimana diterapkan SLFF dengan barrier. Tahap berikutnya yaitu SLFF tanpa barrier dan MLFF secara penuh.
Dalam hal ini, teknologi yang digunakan tetap GNSS dengan aplikasi Cantas untuk melakukan transaksi pembayaran tol.
Nantinya, pelaksanaan SLFF akan diterapkan secara bertahap, dimulai dari uji coba ruas Jalan Tol Bali Mandara. Ketika sudah berhasil, akan dilakukan perluasan layanan pada ruas lainnya.
Ketika teknologi MLFF sudah mulai diimplementasikan pada seluruh jalan tol, pengguna wajib mendaftarkan data pribadi dan nomor kendaraan pada aplikasi Cantas sebelum memasuki jalan tol. Hal ini untuk mendukung kedisiplinan pengguna dalam melakukan pembayaran.
Karena itu, pengguna jalan tol harus memperhatikan registrasi aplikasi Cantas dan kecukupan saldo sebelum memasuki jalan tol.
Basuki memastikan, nantinya tidak akan ada penambahan biaya atau perubahan tarif tol bagi para pengguna saat beralih ke sistem MLFF.
"Tidak akan ada membebani pengguna tol dan Badan Usaha Jalan Tol (BUJT), termasuk tidak ada perubahan tarif dengan adanya MLFF ini," kata Basuki.
Menurut Basuki, penerapan MLFF sendiri sudah ditetapkan menjadi salah satu Proyek Strategis Nasional (PSN). Tujuannya untuk memberikan kenyamanan bagi pengguna jalan tol, bukan untuk kepentingan BUJT atau Pemerintah.
Kemudian, menjadikan proyek ini memiliki peran penting dan berdampak positif serta akan melibatkan sinergi dari banyak sektor baik dari institusi maupun sektor industri. Hal ini sekaligus menunjukan keseriusan Pemerintah dalam mewujudkan implementasi MLFF di jalan tol agar dapat terlaksana.
Sementara itu, President Director of Roatex Indonesia Toll System Attila Keszeg mengaku siap mendengar segala masukan dari Pemerintah Indonesia bahwa diperlukan transisi untuk menuju MLFF. Termasuk masih butuh banyak sosialiasi ke masyarakat terutama terkait proses registrasi kendaraan.
"Proyek ini merupakan transformasi teknologi di jalan tol khususnya dalam transaksi pembayaran. Kami terus bekerja sama dengan PUPR secara intensif untuk memulai penerapan tahapan MLFF di akhir Tahun 2024” kata Attila.
Sebagai informasi, saat sistem MLFF resmi diterapkan akan meniadakan antrian pada gerbang tol dan mengurangi polusi udara akibat berhentinya kendaraan di gerbang tol. Selain itu, sistem MLFF ini sebagai wujud inovasi digitalisasi pembayaran tarif tol.