Ombudsman Soroti Program Mudik Gratis, Ditemukan Banyak Kursi Bus Kosong

Laporan: Tio Pirnando
Senin, 27 Mei 2024 | 16:19 WIB
Ilustrasi Bus Mudik Gratis (SinPo.id/ Kemenhub)
Ilustrasi Bus Mudik Gratis (SinPo.id/ Kemenhub)

SinPo.id - Ombudsman Republik Indonesia (ORI) menemukan kursi-kursi bus pada program mudik gratis setiap tahun, hanya terisi kurang dari 60 persen atau banyak yang kosong. Hal ini berbeda dengan moda traportasi kapal laut dan kereta api yang tidak ada masalah. 

"Di mudik gratis, saya menyimak, kalau untuk laut penuh itu, over kuota bahkan. Kalau untuk di darat, kereta api nampaknya ndak ada problem, nah di bis ini, ini sayang sekali bis nya banyak, penumpangnya masih banyak yang kosong, saya tidak usah sebutlah BUMN mana," kata Anggota Ombudsman RI, Hery Susanto dalam agenda 'Hasil Pemantauan Ombudsman RI pada Mudik Lebaran Tahun 2024' secara virtual, Senin, 29 Mei 2024. 

Menurut Hery, hal ini terjadi karena masyarakat beramai-ramai mendaftar ke berbagai program mudik gratis yang diselenggarakan pemerintah maupun BUMN. Bahkan, satu orang calon pemudik, mendaftar di dua program yang berbeda. 

"Memang masyarakat kita ih ni cerdas, begitu ada mudik gratis dia coba (daftar) yang ini, yang itu, semua dicoba daftar," papar Hery. 

Oleh karena itu, Hery menyarankan pemerintah merancang sistem yang bisa membatasi pendaftar untuk satu program mudik gratis . Hal ini guna mencegah okupansi program mudik gratis di bawah 60 persen. 

"Sistem pendaftaran mudik gratis perlu dilaksanakan secara terintegrasi untuk memastikan tidak ada pendaftar ganda yang mengakibatkan kuota mudik gratis tidak terisi penuh," ujarnya.

Adapun berbagai persoalan lainnya untuk program mudik gratis adalah aksesibilitas. Hery menyampaikan, sejumlah penumpang mengaku kesulitan mengakses tiket mudik gratis. Beberapa bahkan memerlukan waktu hingga tiga hari untuk bisa mendapatkan tiket tersebut.

Kondisi ini tidak jarang membuat sejumlah masyarakat kadang membayar jasa orang lain untuk bisa mendaftarkan diri, sampai tiket mudik gratis diperjualbelikan.

Untuk itu, Hery menyarankan agar seluruh pihak meningkatkan koordinasi secara efektif, agar program mudik gratis bisa berjalan optimal. 

"Kami juga menyarankan agar kehandalan aplikasi mudik gis ditingkatkan dengan memperhatikan perlindungan data pribadi. Kemudian, mempermudah proses pendaftaran dan verifikasi peserta mudik gratis sta menyediakan informasi nomor bus dan nomor kursi yang akan ditempati sesuai pendaftaran," tukasnya. 

BERITALAINNYA
BERITATERKINI