SANITASI AIR INDONESIA

Menteri PUPR Sebut Layanan Air di Indonesia Mirip Portugal 30 Tahun Lalu

Laporan: Tio Pirnando
Jumat, 24 Mei 2024 | 20:13 WIB
Menteri PUPR Basuki Hadimuljono (SinPo.id/ Ashar)
Menteri PUPR Basuki Hadimuljono (SinPo.id/ Ashar)

SinPo.id - Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono mengatakan, pasokan air dan layanan sanitasi di Indonesia mirip seperti kondisi Portugal 30 tahun yang lalu. Dimana, layanan sanitasi kurang dari 15 persen dan pasokan air kurang dari 50 persen. Karena itu, diperlukan kerja ekstra untuk mencapai target Indonesia Emas 2045 sektor air.

"Tinggal 20 tahun lagi untuk mencapai Indonesia Emas 2045, kita tidak bisa begini-begini saja. Pembangunan infrastruktur bisa kita lakukan cepat, tetapi kuncinya adalah institutional reform yang harus kita sepakati bersama. Melalui hal ini saya betul-betul mengajak Bapak Ibu sekalian untuk menjadikan Indonesia sebagai negara maju. Jika kita kompak, saya percaya dengan semangat kita dapat menggapai Indonesia Emas di sektor air. Sekali lagi kuncinya satu, yaitu reformasi kelembagaan, " tegas Basuki dalam special session World Water Forum ke-10 di Bali, ditulis Jumat, 24 Mei 2024.

Basuki menyampaikan, terdapat tantangan dalam pengelolaan air minum. Pertama terbatasnya anggaran terbatas untuk meningkatkan kapasitas pelayanan masyarakat. 

Kedua, kapasitas kelembagaan di mana 136 dari 393 BUMD air minum yang berkinerja kurang sehat. 

Untuk mengejar target Sustainable Development Goals (SGDs) dan visi Indonesia Emas 2045, Presiden Joko Widodo menerbitkan Instruksi Presiden No 1 Tahun 2024 tentang Percepatan Penyediaan Air Minum dan Layanan Pengelolaan Air Limbah Domestik.

"Inpres air minum dan limbah ini bukan untuk membangun instalasi pengolahan air (IPA) baru, tetapi mengoptimalkan IPA yang idle capacity untuk disalurkan pada sambungan rumah. Dengan alokasi anggaran Rp 6 triliun, baru tersedia Rp 3 truliun pada tahap I," kata  Basuki.

Sementara itu, Vice President Aguas de Portugal Antonio Ventura menyampaikan, pada 1993 layanan air di Portugal tidak stabil, tidak efisien dan tidak transparan.  

Aguas de Portugal merupakan perusahaan milik negara yang bekerja secara komersial dalam mengoperasikan sektor air.

"Untuk itu Portugal menganggap penting untuk mereformasi sektor-sektor yang menjamin pembangunan layanan air yang berkelanjutan. Pada 1993, Portugal melakukan reformasi legal, kelembagaan dan organisasi. Saat ini Aguas de Portugal mensuplai 95 persen air minum dan 86 persen sanitasi di Portugal," ucap Antonio.

BERITALAINNYA
BERITATERKINI