Israel Terus Lancarkan Serangan di Jantung Kota Rafah

Laporan: Galuh Ratnatika
Kamis, 23 Mei 2024 | 09:31 WIB
Kapal nelayan yang hancur akibat serangan Israel. (SinPo.id/Reuters)
Kapal nelayan yang hancur akibat serangan Israel. (SinPo.id/Reuters)

SinPo.id - Tank-tank Israel terus maju hingga ke jantung kota Rafah dan melakukan pemboman secara intens dalam satu malam. Menurut pasukan Israel, serangan tersebut dilancarkan untuk membasmi batalyon terakhir pejuang Hamas yang mereka yakini berlindung di sana.

Warga mengatakan, tank-tank tersebut telah mengambil posisi baru lebih jauh ke barat dibandingkan sebelumnya yang hanya di sepanjang pagar perbatasan selatan dengan Mesir. Namun sekarang, tank-tank tersebut ditempatkan di tepi lingkungan Yibna di pusat Rafah.

Penduduk Palestina mengatakan, pesawat tak berawak Israel telah menembaki pinggiran kota Yibna dan menembaki perahu nelayan di pantai Rafah pada malam hari sehingga menyebabkan beberapa orang terbakar.

“Tidak ada henti-hentinya tembakan Israel sepanjang malam, baik dari drone, helikopter, pesawat tempur, dan tank,” kata seorang warga Rafah, yang tidak disebutkan namanya. Dilansir dari Reuters, Kamis 23 Mei 2024.

“Tank-tank melakukan serangan terbatas ke arah tenggara, masih terbatas, namun mereka terus maju di bawah tembakan hebat sepanjang malam,” lanjutnya.

Sementara pejuang Hamas mengatakan, pihaknya telah menyerang dua pengangkut pasukan lapis baja yang beroperasi di sepanjang pagar perbatasan dengan roket anti-tank.

Israel juga telah menargetkan warga sipil dalam serangannya. Di kota Zawayda, Jalur Gaza tengah, serangan udara Israel menewaskan tujuh orang di satu rumah.

Tepat setelah tengah malam, serangan udara Israel terhadap sebuah rumah di kamp Al-Nuseirat di Jalur Gaza tengah menewaskan delapan warga Palestina termasuk anak-anak. Sementara serangan udara lainnya terhadap sebuah masjid, yang menampung keluarga pengungsi, di Kota Gaza, menewaskan dan melukai beberapa orang.

Di tepi utara Gaza di Jabalia, yang terbesar dari delapan kamp pengungsi bersejarah di Gaza, pasukan Israel terus melakukan serangan darat yang dilakukan bersamaan dengan serangan Rafah selama dua minggu.

Para pejabat kesehatan dan penduduk mengatakan seluruh distrik pemukiman telah hancur dan puluhan orang tewas dalam operasi tersebut. Merek yang tewas merupakan warga sipil, bukan anggota pejuang Hamas seperti yang dikatakan Israel.

BERITALAINNYA
BERITATERKINI