Prabowo: Demokrasi akan Lebih Kuat Sekarang dengan Media Sosial

Laporan: Tim Redaksi
Kamis, 23 Mei 2024 | 09:08 WIB
Prabowo Subianto, saat menghadiri Dialog Pers dan Capres yang diadakan Persatuan Wartawan Indonesiadi (PWI) di Gedung Dewan Pers. (SinPo.id/Tim Media)
Prabowo Subianto, saat menghadiri Dialog Pers dan Capres yang diadakan Persatuan Wartawan Indonesiadi (PWI) di Gedung Dewan Pers. (SinPo.id/Tim Media)

SinPo.id - Presiden RI terpilih periode 2024-2029 Prabowo Subianto menegaskan bahwa demokrasi akan lebih kuat sekarang di Indonesia karena perkembangan internet dan media sosial.

Ia mengatakan demokrasi adalah suatu sistem pemerintahan yang intinya adalah kedaulatan rakyat,  di mana yang berkuasa rakyat dan mereka berhak memilih para pemimpin-pemimpinya.

“Karena rakyat Indonesia banyak, makanya, dilakukan sistem perwakilan. Jadi, rakyat punya kedaulatan memilih wakil-wakilnya masuk parlemen, rakyat pun dalam sistem presidensial punyak hak dia memilih presidennya, dia memilih bupatinya, dia memilih gubernurnya dan itu yang baku dan berlaku dan itu adalah kehendak rakyat kita,” kata Prabowo dalam sesi wawancara dengan tvOne bertajuk 'Eksklusif Dialog Bersama Presiden Terpilih Prabowo Subianto' yang tayang di channel YouTube @tvOneNews pada Rabu, 22 Mei 2024.

Lebih lanjut, ketika Prabowo ditanyakan perihal apakah pada saat pemerintahannya berjalan nanti akan anti kritik atau tidak, Prabowo pun menegaskan bawah justru kritik itu sangat diperlukan dan harus namun tetap bersifat objektif.

“Harus dan boleh, itu namanya kritik, untuk kritik yang saya katakan tadi check and balances dikritisi justru mengamankan, tapi niat kritik itu membangun atau kritik untuk destruktif, tapi secara prinsip kritik itu harus menurut saya, namun yang objektif ya,” jawab Prabowo.

Kemudian, berkenaan dengan kebebasan pers, Prabowo menyatakan bahwa hal itu sangat penting meskipun beberapa kantor media di Indonesia telah menjadi konglomerasi bisnis yang dimiliki segelintir orang.

“Pers mainstream itu bisnis dan bisnis itu ada pemiliknya, jadi, apakah media mainstream yang dimiliki oleh beberapa orang itu sungguh-sungguh mencerminkan kepentingan rakyat atau kepentingan dia?” kata Prabowo.

Namun Prabowo berharap di tengah gencarnya perkembangan media sosial, publik dapat mendapatkan informasi dengan sumber yang lebih luas dan tidak dikuasai segelintir pemilik media saja.

“Sekarang, ada fenomena baru yaitu yang disebut revolusi informasi, yang disebut sekarang dengan media-media baru dengan internet dengan sosial media dan sebagainya, TikTok. Informasi itu bisa ke rakyat dengan cepat,” tutur Prabowo.

“Jadi, menurut saya demokrasi akan lebih kuat, sekarang demokrasi akan lebih kuat, sekarang jadi tidak bisa 5-6 orang menguasai opini suatu bangsa,” tutupnya.

BERITALAINNYA
BERITATERKINI