Pengambilan Api Dharma Waisak 2024 Dihadiri Para Bhikhu dan Ratusan Umat Buddha
SinPo.id - Perayaan Tri Suci Waisak 2568 BE/2024 yang berpusat di Candi Borobudur akan berlangsung pada Kamis, 23 Mei 2024 pukul 20.52.42 WIB.
Sebelum detik-detik puncak perayaan Waisak, ada serangkaian kegiatan yang dilakukan umat Buddha, antara lain bhakti sosial, pengobatan gratis, pengambilan Api Dharma di Mrapi, Manggarmas, Kecamatan Godong, Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah.
Panitia Pelaksana puja pengambilan Api Abadi Mrapen, Gunawan menjelaskan bahwa rangkaian kegiatan Waisak sudah berlangsung di Candi Borobudur dan sekitarnya sejak Mei hingga hari ini. Seperti, kegiatan screening pasien dan bakti sosial pengobatan gratis di Vihara GVA Mendut. Bhakti sosial pengobatan gratis di Taman Lumbini zona II Candi Borobudur.
Pada 20 Mei 2024, ada penyambutan Biksu Thudong, yang tahun lalu memulai perjalanan dari Thailand menuju Candi Borobudur. Para Biksu Thudong ini akan turut merayakan Waisak 2568 BE di Candi Borobudur.
“Hari ini kita melaksanakan pengambilan Api Dharma di Mrapen, Grobogan dan besok hari dilanjutkan dengan pengambilan Air Berkah di Umbul Jumprit, Temanggung,” kata Gunawan di Groboga, Selasa, 21 Mei 2024.
“Kita berharap, seluruh prosesi perayaan Waisak tahun ini dapat berjalan lancar dan sukses,” sambung Gunawa.
Gunawan menjelaskan bahwa Api Dharma yang diambil dari Mrapen ini akan dibawa ke Candi Mendut. Bagi umat Buddha yang ingin mengikuti prosesi kirab Waisak dari Candi Mendut menuju Candi Borobudur dapat berkumpul di Candi Mendut dari siang hari pada tanggal 23 Mei 2024.
Prosesi itu akan dimulai pukul 14.30 dan dilanjutkan dengan ibadah menjelang detik-detik Waisak yang akan jatuh tepat pukul 20:52:42 WIB di Lapangan Kenari Zona I Candi Borobudur.
“Selain itu, ada juga pelepasan sekitar 2.568 lampion yang akan memenuhi langit Borobudur di Lapangan Marga Utama Candi Borobudur,” kata Gunawan.
Sebagai informasi, perayaan Tri Suci Waisak untuk memperingati tiga peristiwa penting dalam ajaran Buddha, yakni kelahiran Pangeran Siddharta, Pangeran Siddharta saat mencapai Penerangan Agung dan menjadi Buddha, serta wafatnya Buddha Gautama.
Waisak 2568 BE mengusung tema 'Untuk Hidup Bahagia sebagai Makhluk dan Manusia, Marilah Kita Meningkatkan Kesadaran yang Diajarkan oleh Sang Buddha. Dengan sub-tema, 'hindarilah keserakahan duniawi, kebodohan, kemarahan dan kebencian'.