REKONSILIASI POLITIK

PPP Dukung Rekonsiliasi 01, 02, 03 Gagasan Bamsoet dan Maruarar

Laporan: Juven Martua Sitompul
Selasa, 21 Mei 2024 | 12:56 WIB
Ketua DPP PPP Achmad Baidowi (SinPo.id/ Galuh Ratnatika)
Ketua DPP PPP Achmad Baidowi (SinPo.id/ Galuh Ratnatika)

SinPo.id - Gagasan Waketum Golkar Bambang Soesatyo (Bamsoet) dan politikus Gerindra Maruarar Sirait (Ara) yang ingin membuat acara rekonsiliasi nasional antara kubu 01, 02, dan 03 disambut baik banyak pihak. Rekonsiliasi menjadi wadah pemersatu setelah Pilpres 2024 rampung.

"Ya bagus-bagus saja, toh perhelatan politik sudah selesai saatnya bangsa bersatu," kata Ketua DPP PPP Achmad Baidowi atau Awiek saat dihubungi, Selasa, 21 Mei 2024.

Awiek menilai hal wajar jika nantinya terdapat perbedaan posisi politik. Menurutnya, keputusan parpol untuk berada di luar atau di dalam pemerintahan merupakan hal lumrah terjadi pada setiap pemerintahan.

"Soal kemudian beda posisi ya biasa saja, tidak harus satu kelompok 1, 2, 3. Kemudian yang satu jadi oposisi atau di pemerintahan kan sama saja," ujarnya.

Sebelumnya, Bamsoet mengaku akan membuat acara rekonsiliasi nasional antara kubu 01, 02 dan 03. Acara tersebut direncanakan digagas bersama dengan Ara.

Hal itu disampaikannya dalam acara "Tribute to Bang Akbar Tandjung" di Gedung Nusantara IV, Senayan, Jakarta, Minggu, 19 Mei 2024. Awalnya, Bamsoet menyapa para undangan yang hadir, salah satunya Ara.

"Maruarar Sirait ini adalah tokoh PDI Perjuangan yang sekarang sedang mengukir sejarah menjadi tokoh Gerindra. Gagasan ini gagasan yang luar biasa," kata Bamsoet dalam sambutannya.

Bamsoet kemudian menyinggung salah satu gagasan yang ingin dibawanya bersama Ara, yakni menciptakan acara rekonsiliasi. Dia ingin ada suasana yang damai usai Pilpres 2024 berlangsung.

"Kami bersama Mas Ara juga sedang menyiapkan sebuah gagasan rekonsiliasi nasional. Bagaimana kita mempertemukan dalam suatu forum diskusi yang hangat, bicara tentang bangsa dan negara antara 01, 02 dan 03 dalam waktu dekat ini," ujar Bamsoet.

Bamsoet menyebut tantangan bagi pemerintahan ke depan tak mudah. Untuk itu, setiap pihak mesti mendorong adanya kerja sama dan kerukunan.

"Tantangan ke depan bangsa ini sangat berat, sehingga perlu kekompakan, kegotongroyongan dan saling memahami, saling mendukung satu sama lain antara presiden terpilih Prabowo Subianto dan presiden hari ini, Jokowi dengan presiden-presiden sebelumnya menjadi satu membangun bangsa dan negara ke depan," katanya.sinpo

Komentar: