Bom Meledak di Kandahar
SinPo.id - Pihak berwenang di Afghanistan mengatakan pada Senin, bahwa sebuah ledakan bom telah menewaskan sedikitnya satu orang dan melukai tiga lainnya di wilayah selatan kota Kandahar, markas besar politik Taliban yang kini berkuasa di negara itu.
Bom itu diletakkan di sebuah kereta dorong di sebuah jalan menuju ke ibu kota negara, Kabul. Para korbannya adalah warga sipil, kata kepolisian Kandahar dalam sebuah pernyataan. Polisi menambahkan, bahwa sebuah penyelidikan terhadap serangan tersebut sedang dilakukan untuk menangkap dan membawa pihak yang bertanggung jawab ke muka hukum.
Sejumlah sumber mengklaim, bahwa pengeboman itu menyasar pasukan keamanan Taliban, dan jumlah korban tewas jauh lebih tinggi dari apa yang dilaporkan secara resmi.
Tidak ada kelompok yang dengan segera menyatakan bertanggung jawab atas serangan itu, tetapi kecurigaan mengarah pada afiliasi lokal ISIS, yang dikenal sebagai IS-Khorasan atau IS-K. Kelompok ini rutin menyasar anggota Taliban dan komunitas minoritas Syiah di negara itu.
Pengeboman di Kandahar terjadi sehari setelah IS-K disebut berada di belakang serangan bersenjata terjadap sejumlah wisatawan asing di provinsi bagian tengah, Bamiyan, pada Jumat. Penembakan tersebut menyebabkan tewasnya tiga warga negara Spanyol dan tiga warga Afghanistan, dengan empat wisatawan masing-masing berasal dari Spanyol, Australia, Norwegia, dan Lithuania menderita luka.
Bamiyan adalah lokasi tujuan wisata terkenal bagi wisatawan mancanegara karena di sana berlokasi sebuah situs Warisan Dunia UNESCO. Di tempat itu juga ada sisa-sisa dua patung Buddha raksasa yang diledakkan oleh Taliban, di masa kekuasaan mereka sebelumnya, pada 2001.
Serangan militan sangat jarang terjadi di Kandahar, dimana pemimpin tertinggi Taliban yang tertutup, Hibatullah Akhundzada, tinggal dan secara efektif memerintah negara itu dari sana, melalui fatwa agama yang berasal dari interpretasinya yang kaku terhadap ajaran Islam.
Serangan bom paling akhir yang diklaim oleh IS-K di kota ini, yang dikenal sebagai tempat bersejarah kelahiran Taliban, terjadi pada akhir Maret ketika pengebom bunuh diri menyasar kerumunan pegawai pemerintah, yang sedang antri mengambil gaji di luar sebuah bank, menewaskan setidaknya tidak orang dari mereka.
Taliban menyerbu kembali untuk menguasai Kabul pada 2021, ketika pasukan Amerika Serikat dan NATO ditarik dari negara itu, setelah hampir 20 tahun terlibat dalam perang Afghanistan. [ns/ab]