UKT Mahasiswa Mahal, MUI: Masalah Ini Harus Diatasi Secepatnya

Laporan: Tio Pirnando
Senin, 20 Mei 2024 | 17:18 WIB
Wakil Ketua Umum MUI Anwar Abbas (SinPo.id/ Suara Muhammadiyah)
Wakil Ketua Umum MUI Anwar Abbas (SinPo.id/ Suara Muhammadiyah)

SinPo.id - Wakil Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI), Anwar Abbas, mengaku khawatir apabila uang kuliah tunggal (UKT) mengalami kenaikan signifikan 3-4 kali lipat di berbagai perguruan tinggi di Indonesia. Hal itu berpotensi membatasi akses pendidikan bagi kalangan tidak mampu. Karenanya, Anwar meminta ada tindakan cepat, tepat, dari pemerintah dan DPR mengurai masalah ini. 

"Diharapkan pemerintah dan DPR bisa mengatasi masalah ini secepatnya dan dengan sebaik-baiknya," kata Buya Anwar dalam keterangannya, Senin, 20 Mei 2024. 

Buya Anwar meniai, kenaikan UKT yang drastis ini membuat perguruan tinggi hanya dapat diakses oleh kalangan mampu. "Kenaikan uang kuliah melonjak sangat tinggi, sehingga hanya anak-anak orang kaya dan berduit saja yang akan bisa masuk perguruan tinggi," tuturnya. 

Indonesia sebagai negara yang mempunyai komitmen terhadap kemajuan, menurut Buya Anwar, harus memberikan kesempatan yang luas kepada seluruh rakyatnya untuk mengeyam pendidikan tinggi. 

Hal ini sesuai dengan amanat UUD 1945 yang mengharuskan alokasi 20 persen APBN untuk sektor pendidikan.

Karena itu, masalah UKT jangan sampai membebani mahasiswa, terutama para orang tua. "Generasi muda harus bisa kuliah di perguruan tinggi, tidak hanya untuk program S1, tapi juga S2 dan S3," tandasnya. sinpo

Komentar: