Bincang Santai Prabowo dan Al Jazeera, Bahas Buku hingga Keluarga
SinPo.id - Presiden terpilih periode 2024-2029 Prabowo Subianto berbincang dengan media asing Al Jazeera di kediaman pribadinya di Hambalang, Bogor, Jawa Barat. Sesi wawancara santai tersebut dilakukan di perpustakaan dalam rumahnya.
Pada wawancara yang ditayangkan di Instagram @talktoaljazeera tersebut, Prabowo menceritakan bagaimana ia sangat mencintai perpustakaannya itu serta mengungkapan sejumlah tokoh penulis buku favoritnya.
"Ini adalah tempat favorit saya (di rumah). Terkadang saya cuma duduk di sini, tiduran di sofa," ungkap Prabowo kepada Al Jazeera.
Baginya, melalui kegemaran membaca buku, ia dapat berkeliling dan mengetahui dunia melalui sebuah pengetahuan. Selain itu, Prabowo juga menceritakan kebiasaannya membaca buku sejak kecil.
"Minat saya adalah membaca, terlebih pada usia muda saat masih menjadi pelajar, keluarga kami itu terbilang biasa saja, sederhana," cerita Prabowo.
"Ayah saya ialah seorang profesor di universitas, dan buku itu bagi kami (keluarga), khususnya saya merupakan suatu sarana rekreasi, hiburan, dan pembelajaran," sambungnya.
Prabowo juga mengungkapkan sejumlah tokoh penulis favoritnya, seperti Alexander Dumas, Sir Walter Scott hingga Paulo Coelho. Ia mengatakan, buku-buku karya Coelho menjadi salah satu aspek terpenting yang menginsipirasi hidupnya selama ini.
"Sekarang ini saya pikir salah satu buku terpenting yang mempengaruhi hidup saya adalah The Warrior of The Light, karyanya Paulo Coelho," tutur Prabowo.
Menurutnya, tokoh penulis dari Brazil itu sangat 'relate' kepada dirinya. Prabowo pun merekomendasikan para anak muda untuk mencoba membaca buku Coelho tersebut.
"Saya merekomendasikan kepada kalian, terutama anak muda yang ingin sukses dalam hidup untuk baca buku (Coelho) itu," kata Prabowo.
Prabowo juga dalam wawancara itu sempat menceritakan tentang keluarganya yang berperan pada kemerdekaan Indonesia dan melayani rakyat yang kemudian menjadi dorongan dia untuk melanjutkan perjuangan dari peran keluarganya tersebut untuk Indonesia.
"Saya tumbuh dengan orang tua serta kakek dan nenek yang penuh dengan cinta. Saya pikir, hal-hal yang mempengaruhi saya adalah bersumber dari keluarga saya, terutama dari leluhur saya yang ternyata juga berjuang untuk kemerdekaan Indonesia," jelas Prabowo.
Ia menceritakan dirinya memiliki dua paman juga terjun di dunia militer, yaitu Subianto Djojohadikusumo, seorang tentara dengan pangkat terakhir kapten.
Bersama saudaranya Taruna Sujono Djojohadikusumo, Subianto terjun dalam pertempuran Lengkong, Tangerang Selatan Mayor Elias Daan Mogot. Di dalam pertempuran itulah, kedua saudara kandung Sumitro Djojohadikusumo, ayah Prabowo, tersebut gugur.
"Nenek saya selalu menceritakan tentang mereka. Bahkan nama saya 'Subianto' itu berasal dari nama paman saya yang pertama tadi gugur. Saya pikir, saya tumbuh dengan itu. Dan saya bertekad ingin melanjutkan tradisi perjuangan dari keluarga saya untuk mengabdi pada rakyat dan negara," ujarnya.