Jelang Iduladha, Pemprov DKI Imbau Warga Laporkan Hewan Kurban yang Sakit

Laporan: Tio Pirnando
Minggu, 12 Mei 2024 | 17:29 WIB
Ilustrasi penjualan hewan kurban untuk Idul Adha. (SinPo.id/Ashar)
Ilustrasi penjualan hewan kurban untuk Idul Adha. (SinPo.id/Ashar)

SinPo.id - Kepala Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan, dan Pertanian DKI Jakarta, Suharini Eliawati meminta masyarakat melaporkan kepada petugas apabila menemukan hewan kurban yang mengalami sakit, menjelang Hari Raya Iduladha 1445 H.

"Diharapkan dukungan dari masyarakat untuk melaporkan kepada petugas Dinas KPKP di setiap wilayah jika ditemukan adanya hewan kurban yang sakit," kata Eli kepada wartawan, Minggu, 12 Mei 2024.

Eli memastikan, pihaknya akan menerapkan prosedur lalulintas hewan kurban sesuai Peraturan Menteri Pertanian RI Nomor 17 Tahun 2023 tentang Tata Cara Pengawasan Lalu Lintas Hewan, Produk Hewan, dan Media Pembawa Penyakit Hewan Lainnya di dalam Wilayah NKRI.

Selain itu, pihaknya juga bakal melakukan sosialisasi prosedur lalulintas hewan kurban kepada para pelaku usaha pemasok hewan kurban di DKI Jakarta. Termasuk memeriksa kesehatan hewan di tempat penampungan dan penjualan. 

"Pemeriksaannya meliputi dokumen administrasi lalulintas hewan, kesehatan dan kelayakan hewan di tempat penampungan hewan kurban, dan pemeriksaan sample untuk penyakit anthrax," tuturnya.

Pemprov DKI juga akan melakukan pengebalan populasi terhadap ternak ruminansia di DKI dengan vaksinasi penyakit mulut dan kuku (PMK), lumpy skin disease (LSD), dan anthrax.

Sebab, penyakit ini merupakan tantangan yang dihadapi dalam memenuhi aspek keamanan dan kesehatan hewan kurban yang dijual-belikan di Jakarta. Sehingga, pemetaan penyebaran penyakit hewan dari daerah asal juga dilakukan.

Eli mengungkapkan, sebagian besar ternak kurban yang masuk ke Jakarta berasal dari Jawa Timur dan Lampung.

"Kita petakan tuh. Di Lampung itu kira-kira tiga bulan ke depan dan awal tahun, mereka sesungguhnya peta pengendalian penyakitnya seperti apa" papar Eli.

"Jakarta bukan budidaya. Jadi, yang masuk keluar sangat dinamis. Itu salah satu yang kita telusuri, apakah mereka sudah mendapatkan vaksin, sampai kemudian obat-obatan," tandasnya.

BERITALAINNYA
BERITATERKINI