ORANG TOXIC DI PEMERINTAHAN

Pengamat: Toxic Itu Orang yang Suka Ganggu, Tidak Loyal

Laporan: Tio Pirnando
Sabtu, 11 Mei 2024 | 10:50 WIB
Pasangan Prabowo-Gibran (SinPo.id/ Tim Media Prabowo)
Pasangan Prabowo-Gibran (SinPo.id/ Tim Media Prabowo)

SinPo.id - Direktur PoliEco Digital Insights Institute (PEDAS) Anthony Leong menilia, presiden terpilih Prabowo Subianto, perlu mempertimbangkan dengan serius pesan Menko Kemaritiman dan Investasi Indonesia, Luhut Binsar Pandjaitan agar tidak membawa orang 'toxic' ke dalam pemerintahannya nanti. Karena, jika membawa orang 'toxic', cenderung merugikan ketimbang menguntungkan.


"Orang toxic yang dimaksud Luhut adalah mereka yang akan memberatkan kerja Presiden, mereka yang bisa merugikan pemerintah dan tidak loyal," kata Anthony di Jakarta, Sabtu, 11 Mei 2024.

Anthony menyatakan, mereka yang sudah menyatakan diri sebagai oposisi sudah barang tentu tidak mau berkontribusi dalam pemerintahan. Bahkan, orang-orang seperti itu justru akan menambah beban Prabowo dalam menjalankan roda pemerintahan.

Selain itu, Prabowo Subianto juga sudah secara terbuka meminta kepada pihak yang tak mau bekerja sama, agar tidak mengganggu jalannya pemerintahan terpilih saat menghadiri acara Bimtek dan Rakornas PAN di Hotel JS Luwansa, Kuningan, Jakarta Selatan, Kamis 9 Mei 2024.

Menurut Anthony, pernyataan Prabowo itu sejalan dengan pemikiran agar orang-orang 'toxic' dan oposisi tidak perlu diajak masuk kabinet. Karena bisa mengganggu stabilitas pemerintahan.

"Mereka yang menyatakan diri secara terbuka akan jadi oposisi dan tidak mau berkontribusi dalam pemerintahan Prabowo bisa jadi salah satu indikasi yang dimaksud Pak Luhut," jelas pria yang juga Wakil Sekretaris Umum Paguyuban Sosial Marga Tionghoa Indonesia (PSMTI).

Menurut Anthony, jika orang-orang seperti itu masuk dalam pemerintahan dikhawatirkan malah akan menggerogoti citra pemerintah dan presiden terpilih nantinya.

"Pak Prabowo harus benar-benar selektif dalam memilih calon pembantunya dalam pemerintahan nanti. Jangan sampai salah pilih, khawatir akan menjadi beban di kemudian hari," tegas Anthony.

BERITALAINNYA
BERITATERKINI