UNICEF: Penutupan Perbatasan di Gaza Jadi Ancaman Bagi Bayi Prematur dan Anak-anak

Laporan: Galuh Ratnatika
Jumat, 10 Mei 2024 | 07:49 WIB
Bayi-bayi prematur yang dievakuasi dari RS Al Shifa ke RS Rafah (SinPo.id/Reuters)
Bayi-bayi prematur yang dievakuasi dari RS Al Shifa ke RS Rafah (SinPo.id/Reuters)

SinPo.id - United Nations Children's Fund, atau Dana Anak Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNICEF), mengeluarkan peringatan keras terkait ditutupnya semua perbatasan di jalur Gaza yang dapat mengancam keberlangsungan hidup bayi prematur di rumah sakit, dan juga anak-anak.

“Jika penyeberangan Kerem Shalom dan Rafah tidak dibuka kembali untuk bahan bakar dan pasokan kemanusiaan, konsekuensinya akan segera terasa," kata Kepala UNICEF, Catherine Russell dalam sebuah pernyataan, dilansir dari Anadolu, Jumat, 10 Mei 2024.

"Layanan pendukung kehidupan untuk bayi prematur akan kehilangan aliran listrik; anak-anak dan keluarga akan mengalami dehidrasi atau mengonsumsi air yang berbahaya; limbah akan meluap dan menyebarkan penyakit lebih lanjut,” lanjutnya.

Karena apabila semua jalur masuknya bantuan ditutup, fasilitas penting seperti rumah sakit, pusat layanan kesehatan primer, pabrik desalinasi air, pompa limbah, dan sistem pengumpulan limbah berisiko kehabisan bahan bakar dalam hitungan hari, bahkan jam.

Oleh karena itu, Russell meminta pihak berwenang terkait untuk mengambil tindakan segera dan tegas untuk mencegah bencana kemanusiaan di Gaza, khususnya untuk menyelamatkan hidup anak-anak dan bayi yang baru saja lahir.

“Saya sangat mendesak pihak berwenang terkait untuk memberikan tindakan yang dapat ditindaklanjuti dan jaminan nyata kepada para aktor kemanusiaan untuk memfasilitasi pergerakan kargo kemanusiaan yang aman dan terjamin, melalui semua rute, ke dalam dan di dalam Jalur Gaza,” tegasnya.

BERITALAINNYA
BERITATERKINI