Soal Presidential Club, JK: Ide Prabowo Positif dan Sudah Ada di Dunia

Laporan: Juven Martua Sitompul
Selasa, 07 Mei 2024 | 21:25 WIB
Wakil Presiden ke-10 dan ke-12 Jusuf Kalla (SinPo.id/ Ashar)
Wakil Presiden ke-10 dan ke-12 Jusuf Kalla (SinPo.id/ Ashar)

SinPo.id - Wakil Presiden ke-10 dan ke-12 RI Jusuf Kalla (JK) menyambut positif ide Presiden terpilih Prabowo Subianto yang ingi membentuk perkumpulan Kepala Negara terdahulu atau disebut Presidential Club. JK bahkan menyebut perkumpulan serupa sudah ada di dunia.

"Tentu baik, positif. Di dunia itu ada, Club de Mardid itu perkumpulan presiden, saya berapa kali menghadiri itu. Di Amerika ada walaupun tidak resmi, mantan-mantan presiden Amerika yang masih hidup setahun sekali bertemu memberikan saran-saran," kata JK di Jakarta, Kamis, 7 Mei 2024.

JK menjelaskan bahwa perkumpulan semacam itu bukan hanya ada di Indonesia, namun juga di seluruh dunia. Menurutnya, hal itu muncul agar dapat saling memberikan nasihat sesuai waktunya.

Sebelumnya, keinginan Prabowo membentuk perkumpulan Presiden terpilih atau disebut Presidential Club diungkap pertama kali oleh Dahnil Anzar Simanjuntak. Prabowo disebut ingin membuat agenda rutin para mantan Presiden untuk berdialog soal masa depan bangsa dan negara.

"Presidensial Club itu istilah saya saja, bukan institusi. Esensinya Pak Prabowo ingin para mantan presiden bisa tetap rutin bertemu dan berdiskusi tentang masalah-masalah strategis kebangsaan. Sehingga terjaga silaturahim kebangsaannya dan menjadi teladan bagi kita semua," ujar Dahnil selaku juru bicara (jubir) Prabowo kepada wartawan beberapa waktu lalu.

Dahnil mengatakan perkumpulan itu bakal berisikan para presiden Indonesia terdahulu. Harapannya, perkumpulan itu bisa menunjukkan bahwa pemimpin bangsa Indonesia kompak, rukun, dan guyub.

"Ya, semua mantan presiden kita yang masih ada. Pak Prabowo berharap, sebagai bangsa besar para pemimpinnya kompak, rukun, guyub memikirkan dan bekerja untuk kepentingan rakyat banyak, terlepas dari perbedaan pandangan politik dan sikap politik," kata dia.

BERITALAINNYA
BERITATERKINI