Hardiknas Terakhir, Nadiem Titip Kurikulum Merdeka Belajar

Laporan: Tio Pirnando
Kamis, 02 Mei 2024 | 15:33 WIB
Mendikbudristek Nadiem Anwar Makarim. (SinPo.id/tangkapan layar Youtube)
Mendikbudristek Nadiem Anwar Makarim. (SinPo.id/tangkapan layar Youtube)

SinPo.id - Menteri Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi (Mendikbudristek), Nadiem Makarim, menitipkan kurikulum Merdeka Belajar supaya terus dilanjutkan ke depan. 

Hal itu ia sampaikan dalam upacara Peringatan Hardiknas 2024 di Kantor Kemendikbud Ristek, Jl Jenderal Sudirman, Jakarta Pusat, 2 Mei 2024. Hardiknas ini merupakan yang terakhir bagi Nadiem sebelum purna tugas sebagai menteri di Kabinet Indonesia Maju Jokowi-Ma'ruf Amin. 

"Dengan penuh harapan, saya titipkan Merdeka Belajar kepada Anda semua, para penggerak perubahan yang tidak mengenal kata menyerah untuk membawa Indonesia melompat ke masa depan," kata Nadiem dalam pidatonya.

Menurut Nadiem, lima tahun terakhir ini merupakan waktu yang mengesankan dalam perjalanannya di Kemendikbudristek. 

"Menjadi pemimpin dari gerakan Merdeka Belajar, semakin menyadarkan kami tentang tantangan dan kesempatan yang kita miliki untuk memajukan pendidikan Indonesia," ujarnya. 

Nadiem menilai, bukan hal mudah  untuk mentransformasi sebuah sistem yang sangat besar. Termasuk mengubah perspektif tentang proses pembelajaran. 

"Pada awal perjalanan, kita sadar bahwa membuat perubahan butuh perjuangan. Rasa tidak nyaman menyertai setiap langkah menuju perbaikan dan kemajuan," ucapnya. 

Kemudian, ketika langkah mulai serempak, dunia dihadapkan dengan tantangan yang tak pernah terbayangkan yaitu Pandemi Covid-19. Dampak yang ditimbulkan mengubah proses belajar mengajar dan cara hidup secara drastis. 

Namun, menurut Nadiem, saat yang sama, pandemi memberi kesempatan untuk mengakselerasi perubahan.

"Ombak kencang dan karang tinggi sudah kita lewati bersama. Kini, kita sudah mulai merasakan perubahan terjadi di sekitar kita, digerakkan bersama-sama dengan langkah yang serempak dan serentak. Wajah baru pendidikan dan kebudayaan Indonesia sedang kita bangun bersama dengan gerakan Merdeka Belajar," ungkapnya. 

Nadiem beranggapan, lewat Merdeka Belajar, kini sudah mendengar kembali anak-anak Indonesia berani bermimpi  karena mereka merasa merdeka saat belajar di kelas. Selain itu, para guru juga berani mencoba hal-hal baru, lantaran mendapatkan kepercayaan untuk mengenal dan menilai murid-muridnya. 

"Kita sudah menyaksikan lagi para mahasiswa yang siap berkarya dan berkontribusi karena ruang untuk belajar tidak lagi terbatas di dalam kampus. Dan kita sudah merayakan lagi semarak karya-karya yang kreatif karena seniman dan pelaku budaya terus didukung untuk berekspresi," bebernya.

"Kita sudah berjalan menuju arah yang benar, tetapi tugas kita belum selesai. Semua yang telah kita jalankan harus diteruskan sebagai gerakan yang berkelanjutan. Semua yang sudah kita upayakan harus dilanjutkan sebagai perjalanan ke arah perwujudan sekolah yang kita cita-cita kan," tukasnya.sinpo

Komentar: