KEANGGOTAAN OECD

Indonesia Akan Terima Peta Jalan Aksesi  Keanggotaan OECD

Laporan: Galuh Ratnatika
Kamis, 02 Mei 2024 | 15:11 WIB
Logo OECD (SinPo.id/ Dok. OECD)
Logo OECD (SinPo.id/ Dok. OECD)

SinPo.id - Indonesia sebagai negara Asia Tenggara pertama dan negara Asia ketiga akan menerima Peta Jalan Aksesi Indonesia pada Keanggotaan OECD (The Organisation for Economic Co-operation and Development) pada hari ini, Kamis 2 Mei 2024, di Paris.

Menurut Juru Bicara Kemenko Perekonomian, Haryo Limanseto, penyerahan peta jalan tersebut menandai kenaikan status Indonesia sebagai negara aksesi (accession country), setelah menjadi mitra utama (key partner) OECD sejak tahun 2007.

"Penyerahan akan dilakukan oleh Sekjen OECD kepada Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mewakili Presiden Joko Widodo, Pemerintah Indonesia dan masyarakat Indonesia," kata Haryo.

Selama ini OECD yang beranggotakan 38 negara, dan didirikan sejak 1961 tersebut berperan sebagai narasumber sekaligus sumber studi bagi kebijakan-kebijakan strategis lembaga dunia. Peran lainnya sebagai pengamat resmi PBB.

OECD didirikan untuk mendorong kemajuan ekonomi dan perdagangan dunia menjadi forum bagi negara-negara yang berkomitmen terhadap pelaksanaan demokrasi dan ekonomi pasar, saling bertukar pengalaman kebijakan, membangun solusi masalah-masalah umum, dan me-ngembangkan praktik-praktik baik.

"Mayoritas anggota OECD adalah negara berpenghasilan tinggi dengan peringkat sangat tinggi dalam Indeks Pembangunan Manusia, dan dianggap sebagai negara maju," paparnya.

Adapun populasi kolektif mereka, yakni 1,38 miliar orang dengan harapan hidup rata-rata 80 tahun. Sementara usia rata-rata saat ini adalah 40 tahun, dibandingkan dengan rata-rata global yaitu 30 tahun, dan Indonesia sebagai negara berpenduduk muda (rata-rata 24 tahun) akan memiliki keunggulan.

"Untuk meraih cita-cita menjadi negara maju pada 2045 sudah saatnya Indonesia menguatkan pengaruhnya sebagai pembuat kebijakan dunia," kata Haryo.sinpo

Komentar: