TKN: Susunan Kabinet Prabowo-Gibran Masih Tahap Diskusi Informal

Laporan: Juven Martua Sitompul
Kamis, 11 April 2024 | 09:48 WIB
Wakil Ketua Dewan Pakar Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran, Budiman Sudjatmiko. (SinPo.id/ Antara)
Wakil Ketua Dewan Pakar Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran, Budiman Sudjatmiko. (SinPo.id/ Antara)

SinPo.id - Wakil Ketua Dewan Pakar Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran, Budiman Sudjatmiko, menyebut penyusunan kabinet Presiden dan Wakil Presiden terpilih Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka masih tahap diskusi informal.

"Hanya diskusi-diskusi saja sedikit, rembuk-rembuk saja," kata Budiman saat ditemui di depan gerbang kediaman Prabowo Subianto, Jakarta, Rabu, 10 April 2024.

Dia menegaskan susunan kabinet nantinya merupakan hak prerogatif Prabowo, yang didiskusikan dengan Gibran. Budiman menuturkan Prabowo saat ini masih menggali informasi maupun perspektif dari berbagai pihak untuk menentukan kabinet yang terbaik.

Selain berdiskusi dengan Gibran, kata Budiman, Prabowo akan berkonsultasi dengan berbagai partai yang mendukung Prabowo dalam Pilpres 2024 mengenai susunan kabinet.

Di sisi lain, Budiman tak menampik terdapat peluang Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk menjadi penasihat khusus dalam kabinet Prabowo.

"Pak Jokowi menurut saya berkapasitas akan hal itu, tetapi nanti balik lagi ke keputusan Pak Prabowo," kata dia.

Sebagai dewan pakar, dia menekankan pihaknya tidak mendiskusikan komposisi kabinet Prabowo, melainkan mengenai berbagai program yang akan dijalankan Menteri Pertahanan (Menhan) RI tersebut saat menjadi presiden pada Oktober 2024 maupun kabinetnya nanti.

Berbagai program tersebut, kata dia, kebanyakan merupakan kelanjutan dari program Presiden Jokowi, seperti hilirisasi, digitalisasi, dekarbonisasi, optimalisasi dana desa, serta sumber daya manusia (SDM) yang meliputi program makan siang gratis.

Selain itu, Budiman menjelaskan akan terdapat penguatan program geopolitik yang akan menjadi ciri khas Prabowo dalam pemerintahan 5 tahun ke depan. Terutama, terkait strategi turunan dari prinsip politik bebas aktif.

"Apakah nanti akan membangun multikulturalisme, bagaimana menjaga keseimbangan dan perdamaian dunia, serta menguraikan ketegangan minimal di Indo-Pasifik. Itu akan jadi kekuatan Pak Prabowo," ucap Budiman.sinpo

Komentar: