Ahli KPU Sebut Keributan Sirekap Cuma Pepesan Kosong

Laporan: Tio Pirnando
Rabu, 03 April 2024 | 11:24 WIB
Ketua dan Wakil MK (Suhartoyo - Saldi Isra. (Foto: SinPo.id/dok MK)
Ketua dan Wakil MK (Suhartoyo - Saldi Isra. (Foto: SinPo.id/dok MK)

SinPo.id - Ahli dari Komisi Pemilihan Umum (KPU), Marsudi Wahyu Kisworo menganggap, keributan masalah Sistem Informasi Rekapitulasi (Sirekap) KPU RI, yang membuat banyak orang emosi, sebenarnya tidak perlukan dan hanya pepesan kosong. Sebab, penetapan hasil Pilpres, berdasarkan dari rekapitulasi manual berjenjang, bukan melalui Sirekap.

"Keributan yang nggak ada gunanya, kita ributin pepesan kosong. Wong, ini penetapan pemilu dasarnya manual. Itu yang dipakai. Jadi bukan dari Sirekap," kata Marsudi dalam sidang PHPU Pilpres 2024 di Gedung MK, Jl Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat pada Rabu, 3 April 2024. 

Marsudi menjelaskan, sebenarnya, keributan tak cuma di era Sirekap saja, melainkan sudah sejak KPU menggunakan Sistem Informasi Penghitungan (Situng) yang terakhir digunakan pada Pemilu 2019.

"Kalau bermasalah dalam arti dia mempengaruhi angka, suara dan perolehan menurut saya tidak. Tapi bikin orang jadi emosi, jadi ribut, iya," kata Marsudi.

Bagi Marsudi, keributan ini tak ada gunanya. Karena, KPU menetapkan perolehan suara berdasarkan perhitungan manual secara berjenjang.

Tak hanya itu, Marsudi mengatakan KPU kerap melakukan koreksi terhadap angka-angka yang bermasalah di Sirekap.

Ia mencontohkan ada 12 ribu kesalahan di 12 ribu TPS. Namun, angka kesalahan tersebut tak hanya berfokus di satu paslon capres-cawapres saja, melainkan terdistribusi di tiga paslon.

"Tiga-tiganya ada yang naik dan turun. Ini nggak bisa ada algoritma yang didesain ini suara terkunci. Karena distribusi error ini terjadi di 3 paslon," ujar dia.

BERITALAINNYA
BERITATERKINI