Sosiolog: War Takjil Bikin Cair Relasi Umat Beragama
SinPo.id - Sosiolog dari Universitas Paramadina Septa Dinata menilai, semaraknya fenomena berburu takjil atau war takjil di bulan puasa 2024 ini, sebagai bukti bahwa kehidupan umat beragama di Indonesia semakin cair, tidak lagi tegang.
"(Fenomena war takjil) Ini membuat relasi antar penganut agama semakin cair," kata Septa saat dihubungi SinPo.id, Rabu, 27 Maret 2024.
Diketahui, berbagai platform media sosial, banyak umat non Muslim yang ternyata juga merasa gembira dengan kehadiran bulan Ramadhan. Mereka ikut war takjil bahkan memborong takjil, yang tentunya juga membantu perekonomian UMKM Indonesia.
Menurut Septa, fenomena keagamaan ini juga menunjukkan bahwa semakin matangnya kehidupan dan hubungan antar umat beragama.
Dimana, umat beragama semakin menyadari adanya sisi universal di samping perbedaan-perbedaan yang dimiliki setiap agama.
"Kesadaran akan irisan-irisan universal ini membuat relasi antar penganut agama semakin cair," ucapnya.
Sebelumnya, setiap memasuki bulan suci Ramadhan, sebagian warga mencoba peruntungan untuk berdagang takjil atau kudapan berbuka puasa.
Beragam makanan dengan rasa lezat dan harga murah, ternyata tak hanya jadi incaran umat Muslim yang menjalankan puasa saja, tapi juga nonis atau warga yang tidak beragama Islam. Fenomena war takjil ini menjadi penanda bahwa kerukunan antar umat beragama di Indonesia masih terjalin dengan baik.
Tren ini pun ramai dibuat parodi di TikTok. Hal ini menjadi hiburan tersendiri sekaligus menambah rasa kerukunan di Indonesia.
"Di mana-mana lagi rame banget war takjil antara yang puasa sama non Islam. Dan sumpah enggak tahu kenapa tren war takjil ini benar-benar bikin hati adem dan ngerasa deket aja satu sama lain. Kebetulan gua juga kerja di lingkungan yang orang Islamnya itu paling lima persen dari total karyawan, tapi soal urusan takjil, mereka bener-bener paling terdepan," kata TikToker @laskar___ dalam videonya.