Karpet Merah NasDem untuk Prabowo, Pengamat: Sambutan Untuk Orang Spesial

Laporan: Tim Redaksi
Jumat, 22 Maret 2024 | 18:31 WIB
Prabowo bertemu Surya Paloh (SinPo.id/Tkn)
Prabowo bertemu Surya Paloh (SinPo.id/Tkn)

SinPo.id - Ketua Umum Partai Gerindra sekaligus presiden terpilih 2024-2029 Prabowo Subianto menemui Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh di Tower NasDem, Jumat, 22 Maret 2024. 

NasDem menyambut kedatangan Prabowo dengan menggelar karpet merah. Analis Politik dan Direktur Eksekutif Aljabar Strategic Indonesia, Arifki Chaniago, menilai pertemuan Prabowo dengan Surya Paloh disambut dengan “karpet merah” punya simbol politik. 

Menurut Arifki penyambutan yang diberikan tidak biasa, apalagi posisi Prabowo yang sudah ditetapkan oleh KPU sebagai pemenang pilpres. 

“Karpet merah ini, sambutan untuk orang yang spesial. Jelas ini simbol politik. Menariknya simbol politik itu diberikan oleh NasDem," ujar Arifki dalam keterangannya.

Arifki mengatakan, pertemuan Surya Paloh dan Prabowo Subianto juga menjadi menarik karena pada momentum yang sama, Anies-Muhaimin sedang mempersiapkan gugatan ke Mahkamah Konstitusi (MK).

"Sebenarnya, hal ini yang menyebabkan posisi politik NasDem “mahal” bagi Prabowo. Karena dibalik usaha Anies-Imin menyiapkan gugatan, NasDem punya sikap berbeda," ujarnya. 

Selain itu, Surya Paloh dan Prabowo Subianto tentu juga bagian dari efek politik “hak angket” yang masih tarik ulur. Dibalik kemenangan PDI-P di Pileg, partai yang dipimpin oleh Megawati tentu optimis melihat peluang hak angket. 

Namun, setelah sebelumnya terjadi tarik ulur posisi antara NasDem dan PDI-P soal hak angket. NasDem sepertinya lebih cepat membaca ruang-ruang kosong, sehingga lebih duluan membangun posisi untuk masuk ke pemerintahan. 

“Jika Prabowo-Gibran sukses merangkul NasDem dan PKB untuk bergabung dengan koalisi. Daya tawar politik PDI-P tidak lagi mahal, karena kekuatan politik Prabowo lebih kuat di parlemen," papar Arifiki.

"Apalagi, posisi PPP juga lemah, setelah dinyatakan gagal masuk parlemen. Artinya, PDI-P dinilai tidak berkepentingan membangun mitra oposisi atau ingin mengambil jalan itu sendirian," tegasnya.

BERITALAINNYA
BERITATERKINI