Said Abdullah Bersyukur PDIP Masih Jadi Pemenang Pemilu 2024

Laporan: Juven Martua Sitompul
Jumat, 22 Maret 2024 | 09:32 WIB
Ketua DPP PDIP Said Abdullah. (SinPo.id/Galuh)
Ketua DPP PDIP Said Abdullah. (SinPo.id/Galuh)

SinPo.id - Ketua DPP PDI Perjuangan Jawa Timur (Jatim) Said Abdullah mengaku bersyukur partainya masih berhasil menjadi pemenang Pemilu 2024. PDIP dipastikan memenangkan kontestasi politik tiga kali berturut-turut sejak 2014.

"PDI Perjuangan berdasarkan perhitungan riil dan keputusan KPU, alhamdulillah tetap menjadi partai pemenang. Berhasil hattrick, tiga kali berturut-turut menjadi pemenang pemilu sejak 2014," kata Said dalam keterangannya, di Jakarta, Kamis, 21 Maret 2024..

Berdasarkan hasil rekapitulasi nasional resmi KPU, PDIP meraih suara sebanyak 25.387.279. Kemudian, disusul Partai Golkar dengan mendapat 23.208.654 suara dan Partai Gerindra dengan 20.071.708 suara.

Dia juga mempertanyakan apa kesalahan PDIP sehingga merebak berbagai kalimat provokatif yang ingin menghancurkan partai berlambang banteng moncong putih itu.

Apalagi, kata dia, fakta memperlihatkan PDIP beberapa kali memenangkan pemilu dan kadernya mendapat kepercayaan rakyat untuk menempati posisi puncak pimpinan Indonesia.

"Itu artinya, PDI Perjuangan menjadi partai tertinggi yang masih mendapatkan kepercayaan rakyat Indonesia," ujarnya.

Said menjelaskan dalam perjalanan Indonesia, sejak Reformasi 1998 tidak ada partai yang memenangkan pemilu lebih banyak dari PDIP. Meski begitu, dia tak bermaksud untuk jemawa.

Dia menilai PDIP menempuh jalan terjal di Pemilu 2024. Namun, tetap disokong oleh para pengikut yang terus loyal pada jalan ideologi.

"Loyalitas ideologis inilah yang menghidupkan nyawa PDI Perjuangan hingga kini dan ke depan," ujar Said.

Menurutnya, 25 juta rakyat masih menaruh harapan terhadap PDIP. Dengan kepercayaan rakyat, partainya akan terus berbenah untuk meningkatkan kapasitas kelembagaan dan meningkatkan kualitas sumber daya yang akan diabdikan untuk kepentingan rakyat.

"Kami meyakini partai adalah pilar penting bagi pelembagaan demokrasi. Partai sekaligus tempat untuk menyemaikan semangat kegotongroyongan dan mengikis watak individualistis," katanya.

BERITALAINNYA
BERITATERKINI