Pemilu 2024

Pengamat: Sangat Bijak Jika Anies-Ganjar Terima Hasil Pilpres Secara Terbuka

Laporan: Tio Pirnando
Kamis, 21 Maret 2024 | 18:05 WIB
Capres-cawapres Pilpres 2014 (SinPo.id/tkn)
Capres-cawapres Pilpres 2014 (SinPo.id/tkn)

SinPo.id - Direktur Eksekutif Sentral Politika, Subiran Paridamos menilai, akan sangat bijaksana dan dewasa jika Anies Baswedan dan Ganjar Pranowo, secara terbuka menerima hasil Pilpres 2024, dengan kemenangan pasangan Prabowo-Gibran.

Lebih lanjut, baik Anies maupun Ganjar juga agar segera menyatakan sikap apakah akan ikut bergabung di pemerintahan atau menjadi oposisi terhadap pemerintah ke depan. 

"Akan sangat dikenang sebagai politisi yang bijaksana jika Anies dan Ganjar menggelar konferensi pers menyatakan menerima hasil pemilu dan menyatakan dengan tegas akan berkoalisi atau berposisi selama 5 tahun kedepan," kata Subiran saat dihubungi SinPo.id, Kamis, 21 Maret 2024. 

Selain itu, Subiran juga berharap Anies-Muhiamin dan Ganjar-Mahfud MD hadir dalam pelantikan Prabowo-Gibran sebagai Presiden dan Wakil Presiden RI pada 20 Oktober 2024 mendatang. 

Hal ini untuk menjaga tradisi yang selama ini dicontohkan oleh Prabowo yang selalu hadir dipelantikan lawan politiknya dalam hal ini Presiden Jokowi. 

"Supaya ini terus menjadi pembelajaran dan teladan politik yang berkesinambungan dimasa depan," ujarnya.

Subiran menyampaikan, meskipun hasil Pilpres ini bukan kabar yang menggembirakan bagi pihak yang kalah, tetapi kinerja adhoc KPU maupun Bawaslu mulai tingkat TPS, PPK, KPUD Kab/Kota, KPUD Provinsi yang sudah bekerja berbulan-bulan mempersiapkan agar pemilu berjalan dengan luber dan jurdil,patut mendapat apresiasi. 

"Namun kita juga tidak bisa pungkiri bahwa masih banyak kekurangan dari segi penyelenggaran dan itu butuh political will kedepan untuk penyempurnaan lebih lanjut," ucapnya. 

Subiran mengatakan, jika mau jujur, sistem Pemilu sejak 2004 lalu, sudah terdesain sangat kapitalistik dan liberal. Sehingga potensi money politik, suap menyuap, kongkalikong tidak bisa dihindarkan. 

"Kalau Kmau memperbaiki sistem, perlu political will dari eksekutif dan legislatif untuk menata ulang sistem pemilu kita," tukasnya. sinpo

Komentar: