REKAPITULASI NASIONAL

Curhat KPU Papua Pegunungan: Diganggu Massa Bawa Tombak dan Panah

Laporan: Tio Pirnando
Rabu, 20 Maret 2024 | 20:13 WIB
Gedung KPU RI (SinPo.id/ Khaerul Anam)
Gedung KPU RI (SinPo.id/ Khaerul Anam)

SinPo.id - Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Papua Pegunungan Theodorus Kossay mengatakan, faktor keamananlah yang membuat pihaknya harus berpindah-pindah ketika melakukan rekapitulasi, dari Wamena ke Jayapura. Hal itu yang menyebabkan KPU Papua Pegunungan terlambat mengikuti proses rekapitulasi tingkat nasional. 

Theodorus menjelaskan, saat rekapitulasi tingkat Kabupaten Tolikara, awalnya berlangsung di Aula Kantor Distrik Bokondini, Tolikara (sekitar 85 km dari Wamena). Namun, banyak masyarakat keberatan, membuat situasi menjadi tidak aman.

Setelah berkoordinasi dengan Bawaslu dan pihak Kepolisian, lokasi rekapitulasi pun dipindahkan ke Jayawijaya, sekitar 67 km dari Tolikara. Rekapitulasi Kabupaten Tolikara lalu berlangsung di Hotel Gran Santika, Jayawijaya.

"Banyak masyarakat yang tadinya di Tolikara dengan massanya juga datang dan beberapa hari sudah dilakukan rekap, kemudian juga merasa tidak nyaman," kata Theodorus saat rapat rekapitulasi nasional di Kantor KPU RI, Jl Imam Bonjol, Menteng, Jakarta Pusat, Rabu, 20 Maret 2024. 

Theodorus melanjutkan, di hotel tersebut juga berkumpul massa yang protes terkait rekapitulasi Kabupaten Tolikara. Akibatnya, pihak hotel pun tak memberikan izin untuk melanjutkan proses rekapitulasi.

KPU kemudian memindahkan lokasi rekapitulasi ke Gedung Tongkonan di Jl Irian, Wamena. Theodorus mengatakan rekapitulasi pun berjalan selama beberapa hari di lokasi tersebut.

Namun, masyarakat kembali mendatangi lokasi rekapitulasi dengan membawa sejumlah senjata tanam, baik tombak, panah, parang, dan lainnya. Theodorus mengatakan, pihaknya pun merasa tidak nyaman dengan hal tersebut.

"Koordinasi dengan pihak keamanan lalu Kapolresnya keluarkan surat bahwa masyarakat banyak menggunakan tombak, anak panah, kemudian juga parang, samurai, juga banyak alat sajam di seluruh lembah Kota Wamena," jelas dia.

Pada akhirnya, kata dia, lokasi pun kembali dipindahkan ke Jayapura. Tetapi, masih ada masyarakat yang berusaha mengganggu proses rekapitulasi tersebut.

"Di Jayapura mereka rekap juga di Hotel Horison dan beberapa kali melakukan rekap di tempat itu. Kemudian juga masih juga ada yang datang mengganggu sampai yang kelima mereka rekap di salah satu hotel di Kota Jayapua, Hotel Fox," paparnya.

Akhirnya rekapitulasi di tempat yang sama, pihaknya meminta perlindungan, dan berhasil melakukan rekapitulasi 46 distrik. "Penetapan kami KPU Provinsi juga kemarin sampai tadi malam jam setengah 8 belum selesai juga di Jayapura," kata dia.sinpo

Komentar: