AS Siap Bangun Dermaga Terapung untuk Kirim Bantuan ke Gaza
SinPo.id - Kapal-kapal militer AS berlayar menuju Gaza untuk misi kemanusiaan. Presiden Joe Biden memerintahkan mereka untuk membangun dermaga terapung di lepas pantai. Di dermaga itu, kapal-kapal nantinya akan merapat, kemudian menurunkan bantuan untuk orang-orang di Gaza.
Brigjen Brad Hinson dari Angkatan Darat AS mengatakan, “Begitu selesai dibangun dan sepenuhnya mampu menjalankan misinya, setiap hari kami akan bisa mengirimkan sekitar dua juta bantuan pangan ke pantai.”
Tetapi, para pakar menilai, proses mewujudkan rencana tersebut membutuhkan waktu lama dan mahal.
Purnawirawan Kolonel Angkatan Darat Myles Caggins dari New Lines Institute for Strategy and Policy, kelompok think thank nonpartisan di Washington DC, mengungkapkan, “Pengiriman bantuan melalui laut adalah solusi sementara. Cara terbaik untuk menyalurkan bantuan adalah dengan mengizinkan masuk truk-truk (bantuan).”
Tetapi truk-truk dan pusat-pusat distribusi kini diserang Israel. Akibatnya, orang-orang Palestina di Gaza kelaparan.
Pengiriman dermaga terapung tersebut akan membutuhkan waktu berminggu-minggu. Setelah itu, perlu setidaknya 10 hari untuk membangun dermaga terapung itu.
Walaupun militer AS dan negara-negara lain seperti Yordania dan Mesir terus menerjunkan bantuan ke Jalur Gaza setiap hari, hanya sedikit bantuan yang bisa dikirim dengan cara seperti itu, karena satu kargo pesawat C-130 hanya mampu mengangkut bantuan sebanyak satu truk.
Sean McFate dari Syracuse University dan penulis buku The New Rules of War, menilai rencana AS menerjunkan bantuan dan membangun dermaga adalah tindakan yang ceroboh.
“Kita tidak tahu apakah bantuan tersebut sampai ke orang-orang yang membutuhkan karena kita tidak mengawasi secara langsung distribusi bantuan tersebut. Padahal, kita tahu, Hamas mencurinya dari masyarakat.
Jadi, menurut saya, ini lebih seperti aksi politik pemerintah dalam tahun pemilu untuk menunjukkan bahwa pemerintah, dalam tanda petik, tidak hanya berbicara akan melakukan sesuatu melainkan benar-benar melakukan sesuatu,” kata McFate.
Sementara itu, seiring berjalannya waktu, perang semakin mendatangkan lebih banyak penderitaan bagi rakyat Palestina.